BUPATI Maluku Barat Daya,  Benjamin Thomas Noach, mengakui untuk membangun MBD lebih hebat dan lebih maju kuncinya cuma satu, bergotong royong satukan hati membangun MBD.

“Saya harap kita semua mari bergandengan tangan. Dengan potensi yang ada dalam diri kita masing-masing. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Lebih-lebihnya itu kita satukan untuk menjadikan MBD menjadi lebih hebat, lebih maju dan lebih diper­hitungkan oleh daerah lain. Kunci­nya cuma satu, bergotong royong menyatukan hati memba­ngun MBD,”  ungkap Noach, pada upa­cara peringatan HUT Kabupaten MBD ke 16 yang dilaksanakan di Lapangan Kalwedo Tiakur, Minggu (21/7).

Noach menyampaikan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena kasihnya yang melimpah bisa berkumpul memperingati HUT MBD ke-16 dalam suasana penuh sukacita, cuaca cerah dan menan­dakan bahwa alampun bersukacita.

“Kalau kemarin hujan banyak, hari ini cuaca cerah. Atas nama Pe­merintah Daerah dan seluruh rakyat MBD menyampaikan terima kasih kepada pejuang dan pahlawan pemekaran MBD yang telah berjuang dengan gigi tanpa pamri, memperjuangkan satu daerah otonomi baru dan oleh perkenan Tuhan 16 tahun lalu, tepatnya tanggal 21 Juli 2008, wilayah ini mendapatkan berkat besar menjadi satu daerah otonomi baru di Maluku,” ujarnya.

Tentu, kata Noach, pemerkaran itu punya maksud agar kesejahteraan rakyat di MBD dari Marsela sampai Ustutun dan dari Damer sampai Luang Sermatang bisa meningkat dari tahun ke tahun. Otonomi daerah dimaksudkan untuk pelayanan publik, ruang partisipasi kepada masyarakat dan memberikan ruang untuk berinovasi mengembangkan diri membangun daerah ini menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Sekot Lantik RT/RW Desa Poka

“Membangun diri kita, memba­ngun keluarga kita dari waktu ke waktu. Itulah makna dari pemekaran Kabupaten Maluku Barat Daya,” jelasnya.

Selain itu, menurut Noach, peme­karan ini juga memberikan ruang kepada kita untuk adanya kaderisasi kepemimpinan di daerah ini.

“Kalau tidak ada pemekaran, tidak ada Bupatinya. Kalau tidak ada pemekaran tidak ada wakil Bupatinya dan tidak ada juga DPRD dan tidak ada juga pejabat. Syukur kepada Tuhan. Tuhan berikan berkat besar ini untuk kita nikmati dan kita punya kewajiban untuk memberi, membangun, berinovasi, berkreasi untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik dan lebih hebat dan bukan lagi menjadi tenggara jauh yang dua puluh tahun lalu kita dianggap sebagai wilayah yang paling belakang di wilayah Maluku,” katanya.

Maluku Barat Daya ini maju, mimpi kita bersama tetapi tidak ada seorang­pun yang akan memberikan itu kepada kita kalau kita sendiri tidak memper­juangkanya. Kalau kita sendiri tidak berusaha memperbaiki kehidupan kita.

“Lewat momentum ini. Saya harapkan partisipasi seluruh rakyat MBD bergandengan tangan, menyatukan hati, kuatkan tekad, gerakan semua kekuatan, gerakan semua daya. Pakailah kekayaan alam kita, pakailah semua potensi yang ada ini untuk kemajuan MBD,” pintanya.

Kata Noach,  sudah tidak waktu lagi kita saling menyebar hoax berita bohong dan ujaran kebencian yang bukan membangun daerah ini, tetapi justru memecah bela kita membuat masyarakat menjadi tersesat.

“Saya harap kita semua marih bergandengan tangan. Dengan potensi yang ada dalam diri kita masing-masing. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Lebih-lebihnya itu kita satukan untuk menjadikan MBD menjadi lebih hebat, lebih maju dan lebih diperhitungkan oleh daerah lain. Kuncinya cuma satu, bergotong royong menyatukan hati membangun MBD,” cetusnya. (S-28)