BUNDA Literasi Kabupaten Maluku Barat Daya, Relly Noach, mengukuhkan atau melantik Bunda Literasi Kecamatan, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Proses pengukuhan atau pelantikan Bunda Literasi Kecamatan ini berlangsung di Caffe Coli Tiakur, Jumat (13/10).

Turut hadir Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Maluku Barat Daya, para pimpinan OPD Lingkup Pemda MBD dan undangan lainya.

Diketahui, Bunda Literasi Kecamatan yang dikukuhkan adalah Bunda Literasi Kecamatan Luang Sermata, Kecamatan Pulau Masela, Kecamatan Wetar Barat, Kecamatan Wetar Utara, Kecamatan Damer, Kecamatan Dawelor Dawera, dan Kecamatan Wetar Timur.

Noach dalam sambutanya berpesan kepada ke tujuh Bunda Literasi Kecamatan ini untuk bekerja dengan kesungguhan hati, maka apa yang kita harapkan dan inginkan akan tercapai dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Baca Juga: Renjaan Pastikan Stok Sembako Aman di MBD

“Salah satu bentuk perkembangan anak adalah dengan melihat kemampuan literasi disamping kemampuan numerasi mereka, dimana secara sederhana dapat diartikan literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis sedangkan numerasi merupakan kemampuan mengenal angka walaupun dalam perkembangan saat ini konsep literasi dan numerasi berkembang sangat pesat dan menjadi kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia,” jelasnya.

Dikatakan, negara ini dalam perkembanganya termasuk negara dengan kemampuan literasi yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Oleh sebab itu, Pemerintah menitikberatkan peningkatan kemampuan literasi pada semua jenjang pendidikan agar bisa mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia kita.

“Dengan konsep peningkatan kemampuan literasi untuk mendorong kemampuan peningkatan sumber daya manusia itulah, maka program Bunda Literasi hadir untuk menggerakan budaya membaca dan menulis kepada generasi muda kita, Sehingga diharapkan keberadaan Bunda Literasi akan menjadi motivator bagi anak-anak kita untuk gemar membaca dan mendorong mereka untuk juga dapat menulis dengan baik,” katanya.

Kata Noach, anak-anak harus diajak untuk dapat memanfaatkan atau mempergunakan perpustakaan yang ada di sekolah maupun perpustakaan yang ada di kecamatan atau desa untuk meningkatkan kecerdasannya.

“Ada pepatah atau wejangan yang mengatakan bahwa dengan membuka lembaran-lembaran buku kita dapat melihat dunia. ungkapan ini tentunya bisa dipakai sebagai motivasi bagi anak-anak kita supaya mempergunakan waktu mereka sebaik mungkin untuk dapat membaca dan menulis,” ujarnya.

Untuk bisa mendorong peningkatan kemampuan literasi ini, maka diharapkan dapat memulainya dari keluarga masing-masing terutama sebagai para ibu yang secara emosional sangat dekat dengan anak-anak sehingga bisa menjadi perpustakaan pertama bagi anak-anak untuk mengenalkan mereka agar gemar membaca.

“Ibu juga merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga. Dan oleh karenanya proses pengenalan literasi bagi anak, akan sangat bergantung dari kita sebagai para ibu yang tentu saja juga bekerjasama dengan ayah mereka,” harapnya.

Menurutnya, keluarga adalah pondasi dasar untuk mendorong perkembangan kecerdasan anak baik dari aspek intelektual, emosional maupun spiritual.

“Untuk itu, seluruh proses peningkatan kemampuan literasi haruslah berfokus pada keluarga disamping juga melibatkan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama,” pungkas Relly Noach. (S-28)