AMBON, Siwalimanews – Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada November 2024 sebesar 99,75 atau naik 1,08 persen dibanding Oktober 2024 yang tercatat sebesar 98,68.

NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Dan merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

“Peningkatan NTP disebabkan oleh indeks harga hasil produksi pertanian (It) yang tercatat naik sebesar 1,19 persen dan peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang tercatat sebesar 0,11 persen,” terang Kepala BPS Maluku Maritje Pattiwaellapia dalam rilis yang diterima Siwalima, Senin (2/12/).

Dikatakan pada November 2024, Provinsi Maluku berada di urutan ke-36 dari 38 provinsi dengan NTP sebesar 99,75.

Baca Juga: Naiknya Harga Jadi Pemicu Tingginya Inflasi Maluku

“NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 201,18; sementara NTP terendah terjadi di Provinsi Bali sebesar 99,13,” ujarnya.

Tercatat empat subsektor mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor tanaman pangan (1,47 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (2,56 persen), subsektor peternakan (0,90 persen) dan subsektor perikanan (0,87 persen).

Sedangkan satu subsektor lainnya mengalami penurunan NTP, yaitu subsektor hortikultura (-3,76 persen).

“Pada November 2024 terjadi peningkatan IKRT sebesar 0,10 persen. NTUP Provinsi Maluku pada November 2024 mengalami peningkatan sebesar 1,06 persen dibanding Oktober 2024, yaitu dari 107,25 menjadi 108,39,” terangnya.

Ekspor dan Impor Naik

Sementara itu BPS juga mencatat ekspor Maluku pada Oktober 2024 sebesar US$ 8,15 juta.

“Angka ini  naik sekitar 32,16 persen dibanding September 2024,” kata  Kepala BPS Maluku Maritje Pattiwaellapia dalam rilis yang diterima Siwalima, Senin (2/12/).

Sedangkan impor Maluku Oktober 2024 sebesar US$ 32,21 juta atau naik sekitar 19,15 persen dibanding September 2024.

Secara kumulatif, nilai ekspor Januari s/d Oktober 2023 sebesar US$ 49,19 juta atau mengalami penurunan sekitar 11,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

“Ekspor Maluku bulan Oktober 2024 berasal dari sektor nonmigas menuju negara anggota ASEAN senilai US$ 1,15 juta dan negara Asia lainnya senilai US$ 6,72 juta dan negara luar kawasan Asia senilai US$ 0,27 juta,” terangnya.

Untuk total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Oktober 2024 mencapai US$ 2,01 juta atau turun 36,15 persen dibanding September 2024.

Secara kumulatif nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor melalui pelabuhan luar Maluku Januari s/d Oktober 2024 mencapai US$ 23,60 juta atau mengalami penurunan sekitar 35,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Sementara itu impor Maluku bulan Oktober 2024 mencapai US$ 32,21 juta atau naik sekitar 19,15 persen dibandingkan impor September 2024 (US$ 27,03 juta).

“Secara kumulatif nilai impor Januari s/d Oktober 2024 mencapai US$ 399,30 juta atau mengalami peningkatan sekitar 82,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” tandasnya.

Ditambahkan, negara asal impor Maluku pada Oktober 2024 berasal dari Singapura senilai US$ 16,08 juta, Malaysia senilai US$ 15,92 juta dan Tiongkok senilai US$ 0,21 juta. (S-09)