Nafly Comilo Tiven Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unpatti
AMBON, Siwalimanews – Universitas Pattimura kembali mengukuhkan satu guru besarnya. Nafly Comilo Tiven, dikukuhkan dalam Bidang Ilmu Teknologi Hasil Ternak/Peternakan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Unpatti.Pengukuhannya berlangsung dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa, hari ini Jumat (8/11), di Lantai 2 Gedung Rektorat Unpatti, oleh Rektor Universitas Pattimura, Fredy Leiwakabessy.
Adapun karya ilmiahnya berjudul “Asam Lemak Jenuh”: “Upaya Penurunannya Dalam Daging dan Produk Olahan Daging Ternak Ruminansia”
Nafly mengatakan, peternakan itu sangat penting, bila dilihat dari beberapa aspek, antara lain: Aspek Rohani, dimana ukuran kekayaan dalam AIkitab adalah Peternakan (Ayub 1:3), Persembahan yang diterima TUHAN, saat Kain dan Habel mempersembahkan korban adalah ternak (Kejadian4:4), TUHAN YESUS juga disebut Gembala (Yohanes 10:11), Malaikat datang pertama mbertiahukan kelahiran TUHAN YESUS, itu kepada pada gembala (Lukas 2:8-11).
Sementara dari aspek ekonomi dan peluang usaha, jika dilihat dari segi waktu, usaha peternakan lebih efisien dan layak disbanding usaha di bidang pertanian yang lain 1 Ha padi dengan biaya dan tenaga pengolahan, serta lahan yang relatif besar, mungkin setara dengan kambing 2-3 ekor yang tidak terlalu besar lahan biaya manajemennya; Waktu panen pertama cengkeh dan pala mungkin 5-6 tahun, kayu jati, kualitas baik 7-10 tahun, sedangkan peternakan ayam, waktu panen hanya 28 h¡ri. Sangat berbeda dari masalah waktu.
Sementara peluang usaha peternakan lebih besar, karena produk peternakan (daging, susu, telur), sangat dibutuhkan, dan mempunyai nilai gizi yang sempurna, sehingga sangat dibutuhkan mulai dari seseorang sebelum lahir (dalam kandungan), sampai manula.
Baca Juga: Unpatti Kirim Puluhan Mahasiswa ke MaltengDan usaha hasil peternakan dan produk olahannnya, merupakan usaha yang elit (CFC, KEC.dan Mc Donald), berdasi dan necis, jadi tidak identik melulu dengan kotoran dan bau/aroma yang tidak sedap.
Sementara dari segi kehidupan kampus dan peluang kerja, peternakan merupakan satu-satunya Program Studi/Jurusan yang ada di Provinsi Maluku yang dimiliki Universitas Pattimura, dengan peluang kerja dan daya serap yang cukup tinggi, baik di dunia usaha, BUMN, PNS, bahkan dalam hal berwiraswasta.
Dikatakan, apa yang dikemukakan diatas, merupakan sebagian kecil dari betapa penting dan unggulnya peternakan. “Artinya fokus kita selama ini dalam membangun perekonomian di Provinsi Maluku, dengan terlalu menitikberatkan pada sektor lain, mungkin masih salah, sehingga terbukti kita masih terpuruk dan berada pada peringkat 4 Provinsi termiskin di Indonesia setelah Provinsi Papua, Papua Barat, dan NTT, dengan Tingkat kemiskinan 16,42 persen. Padahal kita melimpah dengan berbagai sumberdaya alam,”ujarnya
Sementara pada bagian lain, sebagai aset satu-satunya yang ada di Provinsi Maluku, yang bernaung dibawah Universitas Pattimura, Peternakan, baik institusi dan berbagai peluang usahanya, perlu dikembangkan untuk memberikan income yang lebih bagi institusi. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, dirinya menyerukan terkait “Revitalisasi Peternakan”.
Menurutnya, ini urgen untuk dilakukan. Karena satu-satunya alasan negaif tentang peternakan, yaitu hasil peternakan itu sendiri, baik itu hasil ternak (daging, susu, telur, serta kulit/ sisa) maupun produk olahan hasil ternak (berbagai hasil olahan daging, susu, telur, serta kulit/sisa), yang takut dikonsumsi, karena kandungan lemak dan kolesterol, sehingga sangat menentukan penerimaan konsumen.
“Jadi lemak dan kolesterol merupakan alasan satu-satunya hasil ternak dan produk olahan hasil ternak kurang diterima konsumen, karena berpotensi membahayakan kesehalan konsumen. Padahal kelebihan senmua zat makanan yang baik, berpotensi membahayakan kesehatan konsumen. Padahal kelebihan semua zat makanan yang baik, berpotenai membahayakan tubuh.
“Bahkan kelebihan protein, menyebabkan beban pada ginjal yang berefek pada timbulnya asam urat, dan kelebihan gula menyebabkan beban pada pancreas yang berefek pada timbulnya diabetes. Sementara kelebihan vitamin bisa menumpuk pada hati sehingga menyebabkan hati berlemak yang berefek pada sirosis hati. Demikian pula kelebihan mineral, misalnya Ca, dapat mengikat oksalat dan beretek pada pembentukan batu ginjal,” tuturnya.
Dengan itu, ini menunjukkan kelebihan semua zat makanan yarg baik pada jenis makanan apapun, dapat berefek negatif bagi berbagai organ dalam tubuh. Jadi bukan hanya lemak dan kolesterol dari hasil ternak dan produk olahan hasil ternak.
Dijelaskan, lemak memang dibutuhkan, karena berfungsi dalam ubuh sebagai sumber cadangan energi, pelindung/bantalan organ vital (jantung, ginjal, hati) dari guncangan, pengaturan dan isolasi suhu tubuh, penyerap dan transporl vitamin yang larut dalam lemak, pembentuk membran sel, produksi hormon, kesehatan fungsi otak dan system saraf, mendukung proses inflamasi dan system kekebalan tubuh, dan membantu rasa kenyang.
Demikian juga dengan kolesterol, yang berfungsi dalam tubuh sebagai pembentuk/produksi hormon-hormon penting, antara lain hormon seksual (estrogen, progesteron, dan testosterone), yang berperan dalam proses reproduksi, serta hormon kortikosteroid (Kortisol), yang berperan dalam mengatur metabolisme, respons tubuh terhadap stres, dan fungsi sistem imun, memproduksi/sintesis vitamin D, yang terjadi saat tubuh terkena sinar UV dari matahari.
“Kolesterol juga dirubah menjadi vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang karena membantu tubuh menyerap Ca dari makanan. Selain itu kolesterol berfungsi untuk membentuk asam empedu yang diproduksi oleh hati dan disimpan di kantong empedu, yang pada saatnya akan dilepaskan ke usus untuk membantu pencernaan lemak. Jadi tanpa kolesterol, tubuh tidak dapat memecah dan menyerap lemak dengan baik,”jelasnya.
Sebaliknya, efek negatif kelebihan lemak, terutama lemak yang mengandung asam lemak jenuh (Saturaled Fatty Acids/SFAs) dan lemak trans, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL(Low Density Lipoprotein/ kolesterol jahal) dalam darah, yang dapat berkontribusi padapembentukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan aterosklerosis (penyempitan arteri)yang berakibat hipertensi (tekanan darah tinggi) dan meningkatkan risiko serangan jantungdan stroke. Kelebihan lemak juga dapat menimbulkan kegemukan (obesitas), kanker hati(sirosis), dan gangguan kesuburan reproduksi.
“Untuk itu perlu diketahui, bahwa salah satu komponen hasil pencernaan/ hidrolisis lemak/minyak, yaitu asam lemak, yaitu senyawa organik polar yang mengandung 2 hingga 24 atam karbon (C) dengan gugus fungsional utamanya adalah gugus karboksil (-COOH), sehingga asam lemak ini biasanya disebut asam karbooksida.
Jumlah atom C pada asam lemak umumnyagenap, yang dimulai dari yang terpendek yaitu asam asetat dengan 2 atom C (C2) sampai yangterpanjang, yaitu asam Nervonat dengan 24 atom C (C24). Asam lemak yang terdapat dalambahan pangan sumber lemak umumnya berkisar antara C12 dan C22 4), Ada 2 jenis asamlemak, yaitu (1) asam lemak jenuh (saturated fatty acid/ SFA) yaitu asam lemak yang tidakberikatan rangkap (hany¹ berikatan tunggal), dan (2) asam lemak tidak jenuh.
Dia menambahkan, keberhasilan berhagai penelitian yang telalh dilakukan, sebagai upaya menurunkan asam lemak jenuh (SFA) dan kolesterol, tetapi meningkatkan asam lemak tidak jenuh (UFA) pada daging dan produk olahannya, merupakan suatu langkah maju untuk menghadirkan pangan asal ternak yang berkualitas dan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).(S-25)
Tinggalkan Balasan