Pesta pemilihan kepala daerah serentak di Indonesia 27 November mendatang semakin dekat.

Bakal calon kepala daerah khususnya di Maluku terus bergerilya membangun komunikasi politik dengan sejumlah pejabat untuk maju dalam pilkada Maluku.

Pilkada Maluku khususnya semakin menarik, karena ada beberapa bakal calon yang sudah memperoleh rekomendasi tetapi sebagian bakal.calon masih menunggu dengan penuh harap.

Sebut saja Murad Ismail telah memperoleh rekomendasi dari Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat dan terakhir Partai Kebangkitan Bangsa.

MI yang berpasangan dengan Michael Wattimena itu sudah memenuhi persyaratan 9 kursi di DPRD Maluku.

Baca Juga: Komitmen Polisi Tuntas Kasus Korupsi Dipertanyakan

Sementara Hendrik Lewerissa telah mendapatkan rekomendasi dari partai Gerindra. Partai yg telah membesarkan HL, sapaan akbar anggota DPR dapil Maluku ini memperoleh 5 kursi di DPRD. HL harus berupaya berkoalisi dengan partai lainnya untuk bisa mendaftar di KPU Maluku

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Maluku ini bakal menggandeng Ramly Ibrahim Umasugi. Komunikasi politik keduanya telah dibangun. Bahkan Ramly yang adalah Ketua DPD Partai Golkar Maluku ini mengklaim telah mendapatkan restu dari DPP untuk berpasangan dengan HL.

Selain itu, HL dan RU telah bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Namun hingga kini rekomendasi Golkar belum dikeluarkan.

Alhasil dikabarkan HL membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk bisa mendapatkan dukungan politik termasuk dengan partai non seat seperti PSI. Terakhir dikabarkan HL juga membangun komunikasi politik dengan Abdullah Vanath.

Kepastian duet HL itu disampaikan Abdullah Vanath.

AV, mantan Bupati SBT dua periode ini mengakui dirinya terus membangun komunikasi dengan HL agar maju dalam pilkada Maluku.

AV menjelaskan, dirinya bersama HL sudah berkomunikasi bukan saja jelang Pilkada namun sejak lama. Bahkan bukan saja HL, AV mengaku membangun komunikasi dengan calon lain termasuk Jefry Apoly Rahawarin namun tergantung keputusan partai politik.

Menurut AV, jika nantinya dirinya maju maka diharapkan harus beririsan dengan skema pilkada Kabupaten Seram Bagian Timur.

Pertanyaannya mungkinkah HL tidak bergandeng dengan RU? Apakah HL putar haluan ke AV mengingat rekomendasi partai berwarna kuning itu belum dikeluarkan?

Walaupun HL harus menggandeng AV bukankah HL juga harus mencari rekomendasi agar bisa memenuhi persyaratan 9 kursi di DPRD Maluku dan bisa mendaftar di KPU Maluku.

Jika HL dengan RU, dan rekomendasi Golkar diberikan kepada RU. Maka otomatis HL dan RU tidak lagi membangun koalisi dengan partai lain karena telah memenuhi persyaratan dimana Golkar memiliki 4 kursi di DPRD Maluku.

Namun hingga kini rekomendasi Golkar belum juga dikeluarkan, Sehingga wajar jika kemudian HL membangun komunikasi politik dengan siapapun. Sebagai partai besar tentu saja HL punya pengalaman politik yang mapan diluar itu hubungan dengan pemerintah pusat juga sangat baik apalagi Partai Gerindra telah mampu menggiring ketua umumnya Prabowo Subianto sebagai Presiden sehingga peluang HL sangat terbuka untuk mendapat dukungan dari partai politik lainnya.

Apakah HL akan menggandeng AV, namanya juga politik segala sesuatu bisa saja berubah dengan cepatnya. Tinggal siapa punya bargaining politik yang kuat. Dan menggandeng AV atau RU itu juga sangat tergantung bagaimana HL secara cermat menentukan sikap politiknya. Yang pasti publik hanya menunggu saja.(*)