Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di Kecamatan Pulau Gorom menjual di harga Rp8-10 ribu atau di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Padahal, Pemerintah Kabupaten SBT telah menetapkan HET Mitan di angka Rp 5000 per liter kepada penjual. Hal ini kemudian memicu keresahan di tengah masyarakat

“Awalnya Mitan mudah di dapat di setiap desa, namun entah mengapa untuk mendapatkan mitan, warga harus membeli di kota kecamatan, ujar Kelirey salah satu warga kepada Siwalima, Selasa (5/11).

Kelangkaan mitan lanjutnya sudah berlangsung beberapa bulan terakhir dan masyarakat sulit untuk mendapatkannya.

“Minyak tanah sekarang susah. Sudah dari beberapa bulan kemarin. Untuk sekarang ini kita mendapatkan satu liter saja itu paling susah,” ungkapnya.

Baca Juga: Kulit Kenari Bantu Media Pembelajaran SDN 320 Malteng

Untuk itu dirinya berharap kepada pihak pertamina untuk turun langsung mengatasi masalah tersebut.

“PT Pertamina khususnya terminal pengisian bahan bakar minyak Bula harus turun tangan, agar distribusi Mitan di daerah tersebut kembali normal seperti biasanya,” harapnya.

Sementara Kepala PT Pertamina Terminal Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Bula yang dikonfirmasi Siwalima pun belum memberikan tanggapan terkait dengan masalah kelangkaan mitan di wilayah Pulau Gorom.

Sedangkan, Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian Perdagangan SBT Muhammad Lutfi Rumata yang dikonfirmasi Siwalima melalui pesan singkat aplikasi WhatsAppnya Selasa, (5/22) hanya membaca pesan namun enggan untuk membalas. Bahkan ditelepon tidak mau menerima panggilan masuk (S-27)