TANIMBAR, Siwalimanews – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmi­kan operasional Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kamis (5/9). Hadirnya SKPT diyakini akan mendukung tumbuhnya industri perikanan di Maluku.

Menteri Trenggono mengungkap­kan, pihaknya juga akan mendatang­kan pasar untuk melengkapi operasional SKPT Saumlaki.

“Pasarnya saya hadirkan investor segera datang ke sini. Pasar ini menjadi penting karena kalau nanti produksi (hulu) berjalan bagus, na­mun pasarnya tidak terserap dengan baik, kan masalah. Nah itulah kita hadirkan secara lengkap,” ungkap Menteri Trenggono di SKPT Saum­laki.

Investor, sambung Menteri Tre­ng­gono, memiliki ketertarikan mem­bangun industri di Tanimbar, karena potensi perikanan khususnya komo­ditas tuna yang cukup besar di perairan Maluku dan sekitarnya.  Ditambah, permintaan produk peri­kanan di pasar global yang terus meningkat.

Berdasarkan data BPS, produksi perikanan tangkap Kepulauan Ta­nimbar mencapai 13 ribuan ton setiap tahun, dengan komoditas utama cakalang tongkol, tuna, dan ikan-ikan demersal.

Baca Juga: Raih Nilai Tertinggi, Riry Calon Direktur Perumda

Keberadaan fasilitas perikanan terintregasi di SKPT Saumlaki, seperti cold storage terintegrasi, pab­rik es, tempat pelelangan ikan, hingga dermaga yang bisa menam­pung kapal bertonase besar, juga turut menjadi alasan pelaku usaha tertarik berinvestasi.

“Tujuan kita menginisiasi ini agar beberapa tahun yang akan datang, industri perikanan berkembang di sini. Jadi jangan khawatir, mudah-mudahan pasar yang datang itu bisa segera terealisasi. Dirjen Perikanan Tangkap akan menindaklanjuti hal ini. Investasinya kombinasi, dari dalam dan luar negeri,” bebernya.

Menteri Trenggono juga memas­tikan keterlibatan masyarakat mau­pun nelayan lokal dalam mendukung  industri perikanan yang akan ber­jalan nantinya.

Hadirnya industri akan berimbas pada terbukanya lapangan kerja baru, penyerapan hasil tangkapan nelayan, serta nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan.

Sementara itu, Chief Representatif of Japan International Coorperation Agency, Sachiko Takeda mengapre­siasi KKP dalam pelaksanaan pem­bangunan SKPT Saumlaki. Pemba­ngunan sarana prasana perikanan di lahan seluas 2,12 Ha itu berjalan sejak tahun 2022 lalu dengan nilai sekitar Rp122 miliar.

Sachiko berharap pembangunan SKPT dapat membantu mening­katkan kesejahteraan nelayan, serta memberi nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan.

“Kami masih akan ada project selanjutnya untuk nelayan-nelayan bersama dengan KKP,” ungkapnya.

Pada peresmian SKPT Saumlaki, Menteri Trenggono turut memberi­kan paket bantuan pemerintah be­rupa alat tangkap kepada sejumlah nelayan. Dia juga meninjau kapal-kapal perikanan yang tengah sandar di dermaga SKPT tersebut. Peres­mian dihadiri oleh Pj Bupati Tanim­bar, perwakilan Pemprov Maluku, anggota Komisi IV DPR RI, per­wakilan Kedutaan Jepang, hingga kelompok nelayan. (S-26)