AMBON, Siwalimanews – Kota Ambon menjadi kota ke-30 penyelenggaraan workshop pengembangan kabupaten/kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022, yang dihadiri langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, di Ambon City Centar, Minggu (11/9).

Disela-sela kegiatan tersebut, Manparekraf Sandiaga Uno mengaku,  pihaknya akan melakukan revitalisasi Ambon City of Music. Hal ini perlu dilakukan, sebab musik ini tidak bisa berdiri sendiri, tetapi membutuhkan sub sektor lainnya untuk menopangnya, termasuk juga kuliner.

Bahkan Kemenparekraf akan merancang bersama pemerintah kota untuk menyelenggarakan event-event berskala daerah, nasional, maupun internasional yang akan melibatkan musisi lokal, nasional, maupun internasional.

“Kita melihat bahwa Ambon ini akan menjadi epicentrum dari musik, bukan hanya Indonesia, tetapi musik dunia. Karena sub kulturnya sudah terbentuk disini, dan target kita adalah penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru dan berkualitas di tahun ini, ditopang oleh sub sektor musik dan juga 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” tandas Sandaga.

Sandiaga juga memberikan apresiasi kepada Pemkot Ambon yang telah mendukung ekosistem subsektor musik secara konsisten, dengan status Kota Ambon sebagai kota yang sudah tembus UNESCO Creatif Cities Network yang telah melalui proses uji petik, dan proses penetapan sebagai sub sektor unggulan.

Baca Juga: Lanal Aru Ziarah ke Makam Sertu Luther Gaspersz

Untuk itu, Kota Ambon harus menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota lainnya, apalagi dari 514 kabupaten/kota, banyak yang belum memilih sebagai kota dan kabupaten kreatif. Hanya ada beberapa yang sudah, yakni Ambon, Bandung, dan Pekalongan telah memasuki tahap The UNESCO Creative Cities Network (UCCN) atau jaringan kota kreatif UNESCO.

”Saya ingin mengingatkan kita semua. Pemerintah harus hadir dengan kebijakan 3T, Tepat sasaran, Tepat manfaat, dan Tepat waktu, selain itu juga kita harus 3G, Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama), dan Gaspol (garap semua potensi online). Karena lapangan kerja ini sangat kita perlukan dan yang menciptakan lapangan kerja ini adalah para UMKM,” ujar Sandi kepada wartawan disela-sela kegiata tersebut.

Pasalnya kata Sandiaga, KaTa Kreatif adalah upaya Kemenparekraf untuk membangun ekosistem, bagaimana pelaku sub sektor musik Ambon mendapat dukungan dan difasilitasi oleh pemerintah. Baik pemerintah kota, provinsi, maupun pusat.

“Karena kita mulai beralih dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi kreatif. Sumbernya adalah inovasi dan kreativitas,” ujar Sandi kepada wartawan di Ambon City Center, Minggu (11/9).

Sementara itu, Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan, peluang masyarakat bangkit dari pandemi Covid-19 sangat besar, dan UMKM adalah sektor yang tetap eksis ditengah badai Covid.

”Kita ingin memfasilitasi UMKM, dari mulai mereka memproduksi barang hasil produksi mereka sampai dengan pemasaran. Pemkot sudah membuka ecatalogue, bahkan yang lokal juga kita buka, untuk apa? Untuk memberikan ruang yang cukup bagi UMKM memasarkan produk-produk mereka,” ujar walikota.

Walikota juga mendorong para pemusik di kota ini untuk menyediakan sanggar, sehingga pengakuan UNESCO itu bukan sesuatu yang hanya angan-angan, tetapi nyata ada di Kota Ambon.(S-20)