AMBON, Siwalimanews – Seminggu bertahan Provinsi Maluku akhirnya keluar dari zona merah atau resiko tinggi penularan virus corona dengan skor 1,97.

Sebelumnya pada Juli 22 lalu, tingginya angka tekonfirmasi di Kota Ambon membuat zona resiko di Maluku di zona merah dengan skor 1,74.

Hal ini membuat jumlah kabupaten yang sebelumnya ada di zona merah naik ke zona orange dan kabupaten kota yang sebelumnya ada di zona orange naik ke zona kuning.

Data satgas penanganan Covid-19 Maluku tertanggal 1 Agustus menyebutkan masih ada enam kabupaten kota berada di zona orange atau resiko sedang dan lima kabupaten kota berada di zona kuning atau resiko kecil penyebaran virus corona.

Kabupaten kota yang berada di zona orange yakni Kabupaten Maluku Tengah dengan skor 1,93, Kepulauan Tanimbar dengan skor 2,17, Seram Bagian Barat dengan skor 2,27, Kepulauan Aru dengan skor 2,15, Maluku Barat Daya dengan skor 2,53  dan Kota Ambon dengan skor 1,89.

Sementara kabupaten kota yang berada di zona kuning atau resiko kecil yakni Kabupaten Maluku Tenggara dengan skor 2,41, Kabupaten Buru dengan skor 2,52, Seram Bagian Timur dengan skor 2,56, Kabupaten Buru Selatan dengan skor 2,53 dan Kota Tual dengan skor 2,44.

Juri Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Maluku Doni Rerung dalam rilis yang diterima Siwalima kemarin menjelaskan sekarang Maluku sudah keluar dari zona merah.

“Status terdampak resiko Provinsi Maluku itu sedang atau di zona orange dengan skor 1,97 dimana sebelumnya kita berada di zona merah dengan skor 1,97,” jelasnya.

Ambon Turun Zona

Sementara itu zona Kota Ambon yang sebelumnya merah dengan skoring 1,73, kini turun kembali ke orange dengan total skoring 1,89.

Jubir Satgas Covid-19, Joy Adriaansz mengatakan, total skoring saat ini mengalami penurunan lantaran angka terpapar yang menurun dan angka sembuh yang meningkat.

“Data terakhir, per Selasa (3/8) kemarin, angka terkonfirmasi kita, 8.654 jiwa, yang dirawat sekitar 2.484 jiwa (Baik secara terpusat, atau isolasi mandiri), dan untuk jumlah sembuh mencapai 6.016 jiwa, yang meninggal sampai dengan saat ini sementara 154 jiwa,” jelasnya kepada Siwalima melalui pesan WhatsApp, Rabu (4/8).

Dirinya mengakui, hal tersebut terjadi lantaran kerasnya satgas dalam melaksanakan yustisi ter­-kait dengan penerapan Ins­truksi Walikota Nomor 6 Tahun 2021.

Meski berada di zona orange, namun skoring belum signifikan membaik. Oleh sebab itu, dirinya meminta masyakat Kota Ambon untuk sama-sama membantu pemerintah memutuskan mata rantai penyebaran sehingga kota ini dapat kembali ke zona kuning bahkan masuk ke zona hijau.

Tambahnya, penerapan 4M menjadi hal penting bagi masyarakat selama melakukn aktifitas diluar rumah. Agar tidak pulang membawa virus bagi kuarga di rumah.

“4M, menjaga jarak, Mencuci tangan, menghindari kerumunan, memakai masker Harus diterapkan masyarakat saat berada diluar rumah. Tentunya ini sangat berguna untuk menekan tingkat penyebaran,” pungkasnya. (S-39/S-52)