Lulusan Prodi Penyuluhan Pertanian Siap Berkontrubisi di Dunia Usaha

AMBON, Siwalimanews – Sejak didirikan tahun 2017 hingga saat ini, Program Studi Penyuluhan Pertanian, pada Fakultas Pertanian Unpatti, terus berkembang.
Bahkan, hingga kini, prodi tersebut telah mencetak lulusan-lulusan yang siap berkontribusi dalam dunia usaha, khususnya di bidang pertanian dan pemberdayaan masyarakat.
Ketua Prodi Penyuluhan Pertanian Unpatti Felecia Petrosina Adam kepada wartawan di ruang rapat prodi tersebut, Selasa (11/2) mengaku, sebagai satu-satunya Prodi Penyuluhan Pertanian di wilayah Timur Indonesia, kehadiran prodi ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan perguruan tinggi lainnya.
“Di universitas lain, bidang penyuluhan pertanian umumnya hanya menjadi minat dalam program studi lain, namun di Unpatti telah berdiri sebagai prodi mandiri,” ucap Felecia.
Prodi kata Felecia, fokus pada pengembangan ilmu sosial dan ekonomi pertanian. Inti dari penyuluhan adalah, mengkomunikasikan seluruh proses pertanian kepada masyarakat guna meningkatkan produksi dan akses pasar. Oleh karena itu, kurikulum pada prodi ini menitikberatkan pada sosial ekonomi pertanian.
Baca Juga: Pemprov Belum Terima Usulan Pelantikan Kepala DaerahSaat ini, prodi ini memiliki ratusan mahasiswa aktif dan menawarkan total kurikulum sebanyak 147 SKS serta 56 mata kuliah. Dengan begitu, dalam upaya meningkatkan minat calon mahasiswa, pihaknya secara aktif melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah menengah atas dan berpartisipasi dalam berbagai expo pendidikan.
Hal ini berkaitan dengan fenomena menurunnya minat mahasiswa pada bidang pertanian menjadi tantangan tersendiri. Namun, berbagai strategi telah diterapkan, termasuk promosi melalui media dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Kami berupaya memperkenalkan prodi ini lebih luas agar generasi muda melihat potensi besar di sektor pertanian, terutama dalam penyuluhan dan pemberdayaan,” tutur Felecia.
Dari segi prospek lulusan, tambah Felecia, prodi ini tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi ASN. Sejalan dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 yang mengamanatkan satu penyuluh di setiap desa, kebutuhan tenaga penyuluh pertanian di lapangan masih sangat besar.
“Lulusan juga dibekali keterampilan untuk berkarir di berbagai sektor, termasuk industri, organisasi pemberdayaan, dan bahkan militer,”ujarnya.
Menurutnya, sejak 2021 Prodi Penyuluhan Pertanian Unpatti telah aktif dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui program ini, mahasiswa memiliki kesempatan magang di berbagai institusi, seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Balai Penyuluhan Pertanian, serta sektor industri.
“Dengan dukungan 11 tenaga pengajar yang terdiri dari 3 profesor, 10 doktor, dan 2 magister, Prodi Penyuluhan Pertanian Unpatti berkomitmen untuk terus mencetak sumber daya manusia unggul yang siap berkontribusi dalam pembangunan pertanian di Indonesia,”ujar Felecia.(S-25)
Tinggalkan Balasan