TIAKUR, Siwalimanews – Penjabat Sementara Bupati Maluku Barat Daya Melki Lohy mengingatkan kepada seluruh ASN bijak dalam menggunakan media sosial jelang pilkada.

“Media sosial dapat menjadi alat untuk mendamaikan maupun merusak banyak orang,” tegas Lohy ketika memimpin apel ASN di lapangan Nusleti Raileti, Pulau Leti, Jumat (25/10/).

Untuk itu ia meminta seluruh ASN dan tenaga pendidik agar turut mengedukasi generasi muda dalam bermedia sosial dengan baik untuk menghindari dampak negatif seperti ujaran kebencian dan fitnah yang dapat merusak karakter anak-anak.

Menurutnya, ada beberapa pelanggaran kode etik dan pelanggaran disiplin antara lain, memasang spanduk, baliho, alat peraga lainnya yang terkait peserta pemilu.

Sosialisasi atau kampanye pada media sosial atau online. Menghadiri deklarasi atau kampanye dan memberikan tindakan dukungan secara aktif. Membuat postingan, komen, share, like, bergabung atau follow dalam grup atau akun pemenangan.

Baca Juga: Dewan Kecam Pemprov tak Kembalikan Insun

“ASN diharapkan menghindari penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong, serta menolak segala bentuk politik uang.

Beliau mengingatkan ASN dan pegawai non-ASN wajib menjaga profesionalisme, bebas dari intervensi politik, serta menjauhkan diri dari segala bentuk konflik kepentingan, sesuai ketentuan UU Nomor: 20 Tahun 2023 dan PP Nomor: 94 Tahun 2021 tentang disiplin PNS.

Selain itu ia juga menekankan netralitas bagi seluruh aparatur Negara karena pilkada sebentar lagi akan digelar.

Apabila melanggar, menurutnya pemkab akan menindak tegas dengan memberikan sanksi.

“Ada yang melakukan pelanggaran nilai dasar, kode etik dan kode perilaku ditindak seperti pemotongan tunjangan kinerja 25%, penurunan jabatan setingkat lebih rendah, sampai dengan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri,” tegasnya.

Pada kesempatan  itu beliau juga memotivasi para tenaga non-ASN yang akan mengikuti seleksi PPPK untuk mempersiapkan diri dengan baik.

“Siapkanlah mental, belajar yang ada, berdoa dan bekerja, hasilnya pasti luar biasa,” katanya.

Ia berharap seluruh tenaga non-ASN tetap optimis, menjaga hubungan baik dan saling mendukung dalam persiapan seleksi tanpa merusak persaudaraan.

“Semua ASN dan tenaga non-ASN tetap menjaga keharmonisan sosial dan tidak menjadikan perbedaan pilihan politik sebagai pemicu konflik dan   menjunjung persatuan demi pembangunan daerah yang lebih baik,” tandasnya. (S-28)