Listrik Terus Padam, Warga Tehoru Serbu Kantor PLN
AMBON, Siwalimanews – Puluhan Pemuda yang tergabung dalam Aliansi mahasiswa Seram Selatan Kecamatan Tehoru menyerbu Kantor UIW PLN Maluku dan Malut, Senin (26/4).
Kedatangan para pemuda di kantor PLN pukul 11.15 WIT akibat kecewa listrik di wilayah mereka sering padam.
Korlap Aliansi Mahasiswa Seram Selatan Hanonim mengatakan masyarakat Seram Selatan menuntut pelayanan listrik yang maksimal .
“Copot kepala PLN Rayon Masohi saja kalau masyarakat tidak bisa merasakan pelayanan yang dilakukan oleh PLN,” teriaknya.
Ia mengungkapkan, dengan adanya kondisi ini sangat miris, kenapa rakyat hidup dengan lilin pemerintah hidup dengan listrik. “Kami susah jangan buat kami pusing dengan ketidaknyamanan seperti ini,” katanya.
Baca Juga: Dinas Pemadam Tingkatkan Kualitas ArmadaSetelah melakukan orasi beberapa jam pihak PLN UIW Maluku Malut menemui para pendemo.
Usai melakukan orasi beberapa menit, Hanonim membaca tuntutan mereka yaitu, Satu menuntut penjelasan dari pihak PLN mengenai sering padamnya listrik di Seram selatan.
Dua, PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara harus bertanggung jawab atas padanya lampu yang sering terjadi di Seram Selatan
Tiga, pemadaman listrik yang sudah berlangsung delapan bulan ini sangat merugikan masyarakat dalam hal ini Masyarakat Ekonomi Menengah, Masyarkat Beragama (Dalam Menjalani Ibadah Puasa), Akses masyarakat dalam pelayanan Publik (tidak berjalan dengan efektif).
Setelah membacakan orasi Fedi Sumanto selaku Jendral Manejer PLN Maluku dan Maluku Utara langsung menemui para pendemo.
“Saya sudah berkoordinasi dgn manajer PLN di Masohi bahwa pemadaman lampu di Kec Tehoru akibat adanya pemeliharaan dan pemindahan jaringan dari kec.Tehoru ke Masohi” ungkap Fedi Sumanto Jendral Manejer PLN Maluku dan Maluku Utara.
Ia mengatakan, dengan adanya faktor alam dan cuaca yang menghambat dan mempengaruhi padamnya lampu disekitaran Kecamatan Tehoru seperti banjir dan angin yg kencang. “Dengan adanya kondisi ini sehingga menyebabkan banyak jaringan yang terputus dan untuk sementara ini semua jaringan dan kerusakan masih dalam tahap perbaikan,” ujarnya.
Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, pada pukul 13.45 WIT para demonstran membubarkan diri. (S-51)
Tinggalkan Balasan