Langkah Kritis Kader PDIP Maluku
Belasan kader PDI Perjuangan Provinsi Maluku protes keras ke pimpinannya di Jakarta. Mereka meminta segera evaluasi Murad Ismail.dari jabatannya.
Sejumlah kader dan senior PDIP melaporkan Murad Ismail sebagai Ketua PDIP Maluku, ke Dewan Pimpinan Pusat mereka meminta orang satu PDIP di Maluku ini segera dievaluasi.
Laporan tertulis setebal 33 halaman itu dilayangkan tertanggal 8 Oktober itu kader dan senior PDIP berkesimpulan kepemimpinan Murad Ismail benar-benar sulit diharapkan untuk membesarkan PDIP di Maluku.
Kader PDIP Maluku ini menyebutkan, Murad melakukan pelanggaran baik internal maupun eksternal.
Pelanggaran Internal. Pertama, Murad disebitkan tidak pernah datang di Kantor DPD PDIP Maluku, apalagi melaksanakan rapat pleno DPD yang seharusnya dilakukan minimal satu kali dalam sebulan.
Baca Juga: Jaksa Harus ProfesionalKedua, Ketua-ketua DPC partai maupun fungsionaris–fungsionaris sangat sulit berkomunikasi apalagi bertemu langsung dengan ketua DPD, begitupun juga fungsionaris DPD. Mayoritas fungsionaris DPD PDIP sangat kecewa dengan gaya kepemimpinan Ketua DPD, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
Ketiga, Ketua DPD memberikan tugas kepada tiga fungsionaris masing-masing Benhur G Watubun, Wakil Ketua Bidang Politik dan Pemenang Pemilu. Nancy Purmiasa, Wakil Ketua Bidang Organisasi, dan Lucky Wattimury, bendahara. Untuk melaksanakan tugas-tugas DPD sesuai dengan surat tugas No.01/IN/ST/DPD.23/III/2021, tanggal 3 Maret 2021 dengan berdasar pada AD/ART PDIP Bab III tentang arti, tujuan, fungsi, dan tugas serta AD/ART bab II Pasal 44 ayat (1), maupun tugas tanggung jawab sebagai Gubernur Maluku yang menyita banyak waktu.
Langkah kritis Kader PDIP.ini merupakan hal yang wajar sebagai bentuk kekecewaan atas kepemimpinan ketua DPDnya. Karena ini sebagai partai pemenang pemilu di Maluku pengurus DPD PDIP sudah harus menyikapi langkah ini secepaynya, karena bisa berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat kepada PDIP.
Disisi lain, PDIP di Maluku merupakan partai pemenang pemilu sehingga kekuatan politik partai benteng kekar ini harus tetap dipeekuat untuk tetap mempertahankan kursi gubernur.
Kekecewaan kader dan senior PDIP ini merupakan hal yang wajar dalam politik. Tetapi hal ini perlu disikapi secepatnya sehingga tidak berujung panjang. (*)
Tinggalkan Balasan