SAUMLAKI, Siwalimamews – Calon Wakil Bupati Nomor urut 4 Polikarpus Lalamafu, menggelar kampanye dialogis di Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Tanimbar, tepatnya di Desa Meyano Bab dan Desa Kilmasa, Kmais (3/10).

Dala kampanye itu, Lalamafu meningatkan warga pada kedua desa itu untuk tak memberikan pilihan kepada orang yang salah. Untuk itu, tempat sirih pinang (Lufu) harus tetap diberikan kepada orang yang tepat, alias orang Tanimbar.

“Lufu (tempat sirih pinang) orang Tanimbar harus tetap menjadi orang Tanimbar, tidak boleh menjadi milik orang di luar Tanimbar,” ujar Lalamafu.

Lalamafu juga menyebutkan, kalau dirinya berpasangan dengan dr Boy Uwuratuw adalah petunjuk Tuhan.

“Saya mau cerita sedikit proses sampai dengan saat ini dimana keinginan untuk menjadi wakil tidak pernah terlintas di benak saya. Saya hanya sibuk urus Kampus UNLESA, namun berkat petunjuk oleh Tuhan saya akhirnya menyatakan kesiapan saya dampingi dr Boy,” tutur Lalamafu.

Baca Juga: BEM Nusantara Dorong Keterwakilan Maluku di Kabinet Prabowo-Gibran

Lalamafu menuturkan, pada suatu waktu dr Boy dan keluarga mencari pasangan calon dan ada beberapa yang telah mendaftarkan diri, namun dirinya tidak sama sekali mendaftar. Dari sekian nama dan foto, termasuk foto dirinya dibawah untuk pergumulan di gereja.

“Digeraja pendeta yang melihat foto saya kemudian mengatakan kepada keluarga dr Boy kalau dokter dan keluarga ini pasangan wakil yang ditunjuk saat pergumulan ini. Akhirnya saya diyakinkan dan memilih berpasangan dengan dr Boy yang adalah laki laki bae,” ujar Lalmafu sambil tersenyum.

Untuk itu, kata Lalamafu, berkat petunjuk dari Tuhan, maka petunjuk itu yang akan membawa kemenangan bagi pasangan dengan ikronim JUARA.

“Dari petunjuk dan dukungan doa bapak ibu sekalian, kami yakin menang dan akan pimpin Tanimbar keluar dari keterpurukan ini,” cetus Lalmfu.

Ia mengaku, visi dan misi paslon Boy-Poli sudah terprogram dengan baik, sehingga ketika palson ini jadi, masyarakat akan benar benar merasakan program-program mereka. Dimana Salah satu program yang paling menyentuh masyarakat yakni pemberdayaan.

“Ada tiga visi dan misi besar paslon Boy – Poli yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Untuk kesehatan kita tengah mempersiapkannya program satu desa 1 dokter untuk melayani kesehatan masyrakat. Soal pendidikan kita juga tengah mempersiapkan pemerataan guru di setiap kecamatan dan desa. Terakhir soal ekonomi, kita lebih tekankan pada pemberdayaan masyarakat (home industri), dimana bapak-bapak kerja di luar, namun ibu juga bekerja dari dalam rumah, kita juga akan persiapkan Bumdes untuk menampung hasil dari home industri itu sendiri,” ungkap Lalamafu

Diminta tak Seperti Fatlolon

Selain itu usai menyampaikan orasi politiknya, mantan Komisioner KPU 2008-2013 itu diminta oleh warga untuk tak melakukan hal yang sama dengan mantan bupati periode 2017-2022 yakni Petrus Fatlolon, sebab bagi masyarakat rusaknya daerah ini akibat dari kerja Fatlolon.

Hal itu diungkapkan salah satu warga Kilmasa, Cas Lambiombir saat menyampaikan saran dan masukan atas orasi politik Lalamafu.

“Kami minta setelah bapak duduk sebagai wakil bupati, mewakili warga Kormomolin jangan mengikuti rekam jejak Mantan Bupati Tanimbar Petrus Fatlolon, dia yang bikin daerah ini hancur,” pinta Lambiombir

Menjawab masukan itu Lalamafu mengaku, ia berbeda dengan Petrus Fatlolon, bahkan dirinya yang selalu melakukan perlawanan terhadap rezim kepemimpinan Fatlolon.

“Saya dan mantan bupati sudah pasti berbeda. Sejujurnya sampai dengan selesai periode dialah orang yang paling saya lawan, sehingga saya pasti lakukan hal yang berbeda dari yang dilakukan olehnya. Saya dalam satu kesempatan bersama Deputi 1 Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta sudah saya sebutkan di depan Fatlolon, kalau saya akan menggantikannya mewakili masyarakat Kormomolin untuk pimpin daerah ini, dan benar saja saat ini saya telah menggantikannya wakili warga Kormomolin,” tambahnya sembari tersenyum kecil. (S-26)