BULA, Siwalimanews – Kebakaran Hutan dan Lahan kembali terjadi di Wilayah Tanah Merah, Desa Bula Air, Kecematan Bula, Kabupaten Seram Bagian menghanguskan hutan dan lahan 2 hektar milik warga didaerah sekitar.

Peristiwa Karhutla terjadi dibelakang bengkel PT Hemevari Revic Pratama, Sabtu (27/1) kemarin sekitar pukul 03.30 WIT.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Damkar Kabupaten SBT, Ahmad Fauzi Saflut kepada Siwalima melalui telepon seluler, Minggu (28/1) mengatakan, kebakaran hutan dan lahan setalah menerima laporan dari warga masyarakat tanah merah yang juga merupakan karyawan PT. Hemavari Revic Pratama Antoni.

“Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat setempat yang disampaikan tentang persoalan kebakaran hutan dan lahan tersebut langsung, saya perintahkan petugas Damkar yang telah siaga untuk segera bergerak cepat dilokasi kebakaran dimaksud,” ujar Saflut.

Saflut mengaku, satu regu petugas kebakaran berjumlah 6 orang dengan gunakan satu armada mobil pemadam kebakaran yang langsung diterjunkan ke lokasi kebakaran, kurang lebih 15 menit tepat di bengkel PT. Hemevari Revic Pratama.

Baca Juga: Walikota: Warga Tanjung Awasi Kegiatan Prostitusi Ilegal

Petugas pemadam kebakaran mengambil tindakan padamkan api, dengan merambatnya api yang begitu cepat, sehingga kurang lebih satu meter api merambat, sampai pada dinding bengkel namun dengan gerak cepat para petugas dapat memadamkan api dengan baik.

“Lahan yang terbakar diperkirakan kurang lebih dua hektar, didalamnya terdapat pohon kayu jati yang diperkirakan sebanyak 150 pohon.

Kebakaran lahan ini juga disebabkan karena banyaknya hutan gambut yang kemudian mudah terbakar apabila terjadi kemarau,” pungkasnya.

Dia menghimbau warga masyarakat terhadap musim kemarau yang saat ini belum berakhir, dan juga terdapat beberapa rumah warga yang mengalami kebakaran saat ini.

Dia menghimbau seluruh masyarakat SBT agar tetap menghindari membakar sampah sembarangan yang berpotensi merembet dan meluasnya pada areal kebakaran pada lahan kosong, perkebunan atau bangunan di sekitar lokasi pembakaran sampah.

“Berhati-hati dalam menggunakan peralatan memasak yang bisa memicu terjadinya pada kebakaran,” harapannya.

Ditambahkan, sebelum mening­galkan rumah pastikan dan periksa kembali peralatan usai memasak, dan kelistrikan dalam kondisi aman. Periksalah secara berkala Instalasi listrik dalam bangunan atau gedung/rumah guna mence­gah terjadinya konsleting listrik yang mengakibatkan kebakaran.

“Lahan hutan gambut yang se­­-ri­ng terbakar itu diakibatkan karena masih musim kemarau, namun penyebab terjadinya Kebakaran tersebut masih tidak diketahui sumbernya,” terangnya. (S-27)