AMBON, Siwalinanews – Dalam rangka meningkatkan Tridharma Perguruan Tinggi, maka Universitas Pattimura terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

Kali ini, Rektor Unpatti Prof Fredy Leiwakabessy kembali melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari dan Direktur Corsec Elpi, Wawan Heri Purnomo di ruang rapat rektor, Rabu (14/8) kemarin.

Rektor dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Sabtu (17/8) mengaku, penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan ini, terkait dengan bidang pelayaran dan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyararakat.

“MoU ini tentunya akan diimplementasikan bersama, bukan hanya pada tingkat universitas dan falkultas, tetapi juga pada program studi dan ini merupakan kebutuhan untuk pencapaian indikator kinerja utama (IKU),’ tulis rektor.

Rektor mengaku, status dan pengelolaan field station Hila perlu ditingkatkan, sehingga dapat dijadikan sebagai sekolah atau pendidikan vokasi, dan hal ini dimungkinkan dalam organisasi dan tata kerja yang baru di Unpatti sesuai dengan Permendikbudristek tahun 2024, yang memberi peluang tersendiri untuk dikembangkan pendidikan vokasi dan pendidikan profesi.

Baca Juga: Yayasan Ina Ama GPM Gelar Pengobatan Gratis di MBD

“Tahun depan saya berharap Unpatti sudah mendapatkan ijin untuk buka pendidikan vokasi pelayaran maupun perikanan dan output dari lulusan teknik maupun perikanan diharapkan dapat menjadi lulusan yang professional sesuai dengan bidang ilmu masing-masing, sehingga bisa terserap hingga ke dunia internasional,” harapnya.

Masih dalam rilis itu, Direktur Corsec ELPI Wawan Heri Purnomo dalam paparannya tentang program pengembangan akademis mengatakan, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (PNEP) didirikan pada tahun 1992 di Kota Ambon, Provinsi Maluku yang bergerak dibidang pelayaran rakyat dan nusantara, kemudian sejak tahun 2002, terjadi perubahan nama dari PNEP menjadi ELPI dan historical ini berawal dari Kota Ambon.

“Perguruan tinggi negeri yang kita lakukan environmental, social, and governance (ESG) adalah Unpatti, dimana ada beberapa program yang ditawarkan berupa infrastruktur tank test atau perbaikan struktur tembok, tulangan, kaca dan pengecatan, practical tltools support atau alat-alat praktikum yang dibutuhkan, serta ada beasiswa dan juga magang/program MSIB,” ujarnya.

Bahkan kata dia, sampai saat ini belum ada mahasiswa yang berkarir di ELPI, dan untuk program MSIB sendiri, sudah ada 6 batch lebih. Melihat hal tersebut tentunya membuka kesempatan juga bagi lulusan Unpatti untuk dapat berkarir di ELPI.

“Berkarir di ELPI berlaku bukan hanya untuk di Pulau Jawa dan Sumatera saja, tapi untuk semua wilayah. Kurangnya keterbatasan informasi tentang ELPI menjadi salah satu kendala, oleh karena itu kami hadir di Unpatti untuk memberikan kesempatan yang sama kepada mahasiswa agar dapat bergabung dengan ELPI dan juga dalam program MSBI,” tuturnya.

ELPI menurutnya, menawarkan beasiswa dan untuk beasiswa yang ditawarkan bukan hanya dikhususkan kepada mahasiswa Fakultas Teknik maupun Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan saja, melainkan melibatkan semua fakultas yang ada di Unpatti.(S-25)