AMBON, Siwalimanews – Sangat disayangkan proyek air baku dan embung yang dibangun dengan anggaran miliar rupiah di Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dilaporkan mubazir.

Proyek yang dikerjakan Balai Wilayah Sungai Maluku tidak berfungsi akibatnya tidak dinik­mati secara baik oleh masyarakat di dua daerah untuk kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan pertanian.

Tidak berfungsinya proyek air baku dan embun ini diungkapkan anggota DPRD Provinsi Maluku dapil MBD dan KKT, Anos Yermias kepada wartawan di Ambon, Sabtu (11/1).

“Banyak sekali menara gading yang dibangun BWS tidak operasional dan manfaatnya pun kurang dirasakan oleh masyara­kat di MBD dan sebagian KKT. Masyarakat mengeluh kepada saya ketika kunjungan reses,” ungkap Anos.

Salah satu contoh tidak berfung­sinya air baku kata Anos terjadi di Desa Oirata Timur, Pulau Kisar yang memang proyeknya sudah selesai tapi dibiarkan begitu saja.

Baca Juga: Surya Cell Jebol Picu Air Bersih Siwang Mandek

Akibat tidak berfungsi air baku tersebut telah dilaporkan pemerin­tah desa setempat beberapa kali kepada kepala BWS Maluku, ketika itu dijabat Marva dan Satker Din Tuasikal.

Namun sampai saat ini tidak ada penanganan dari pihak Balai Sungai Maluku sebagai penanggung jawab proyek APBN tersebut.

“Ketika itu dijanjikan penambahan alat dan lain-lain, tapi tak kunjung realisasi hingga saat ini. Akibatnya air baku dibiarkan begitu saja dan tidak dinikmati oleh masyarakat,” ujar Anos.

Anos mencontohkan air baku di Oirata Timur, Pulau Kisar. Sedang­kan sejumlah proyek Embung ba­nyak dibangun di MBD dan KKT, juga tidak bermanfaat dengan baik karena pemeliharaan tidak ada.

“Ada Embung. Di KKT dan Desa Tomra serta Batumiau, Kecamatan Letti, Pura-pura dan Nomaha, Kecamatan Kisar Selatan, Kabupaten MBD mengalami kebocoran karena tidak ada pemeliharaan,” terangnya.

Anos berharap pihak BWS melalui Satker agar memperhatikan air baku dan embung yang dibangun agar berfingsi dengan baik, sehingga dapat dinikmati masyarakat setem­pat. “Jangan sampai proyek bernilai ratusan miliar mubazir bagitu saja tanpa dinikmati oleh masyarakat,” tegasnya. (S-20)