Kualitas Pendidikan di Maluku Harus Masuk 10 Besar
AMBON, Siwalimanews – Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Insun Sangadji berjanji akan membawa kualitas pendidikan di Maluku masuk ke peringkat 10 besar di Indonesia
Kualitas pendidikan di Provinsi Maluku sampai dengan saat ini masih berada pada peringkat 32 dari 34 provinsi di Indonesia.
“Mutu pendidikan kita saat ini berada pada peringkat ke 32 dan hal itu sangat memprihatinkan, padahal Maluku adalah salah satu provinsi dari 8 provinsi yang memerdekakan negara ini. Untuk itu saya akan berusaha untuk menaikan peringkat, sehingga bisa masuk dalam peringkat 10 besar,” janji Sangaji, kepada wartawan dalam acara coffee morning bersama media cetak dan elektronik, yang berlangsung di aula dinas tersebut, Kamis (1/4).
Menurutnya, dari 8 standar peningkatan mutu pendidikan yang harus dilaksanakan, terdapat dua bagian yang miliki nilai terendah yakni, pada bidang sarana dan prasarana serta bidang mutu. Untuk itu, demi meningkatkan peringkat kualitas Maluku, maka dua bidang ini yang akan dievaluasi serta diperhatikan.
“Untuk bidang peningkatan mutu, khususnya pendidikan menengah, banyak hal yang akan dilihat. Tahun 2020 penilaian angka kredit untuk naik pangkat sekitar 980 tenaga pendidik yang dinilai untuk angka kredit, kenaikan berkala dan sebagainya,” ujarnya.
Selain itu kata Sangaji, pihaknya juga melakukan uji kompetensi bagi 60 guru, pasalnya di tahun 2020 penyedia tenaga guru yang tidak tetap untuk SMK, SMA dan SLB sebanyak 1004 orang dan dalam tahun ini dinaikan menjadi 1042 orang.
Disamping itu juga, untuk pengembangan pendidikan profesi guru, maka pihaknya akan menyiapkan 50 orang guru yang nantinya ikut sertifikasi. Bukan hanya itu, untuk seleksi calon kepala sekolah juga akan diikutsertakan sebanyak 200 orang guru baik SMA, SMK dan SLB.
“Pada masa pandemi ini para guru dinilai dari jarak jauh, sehingga dari 40 orang kita bisa ikuti sertakan menjadi 200 dan 150 guru yang lulus dalam mengikuti program guru penggerak akan mendapat kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai kepala sekolah,” ujarnya.
“Kalau misalnya wacana yang disampaikan oleh pak Mendkbud bahwa seluruh kepsek harus lulus PGP, maka kita di Dikbud Maluku sudah siap untuk calon-calon kepsek, terkait dengan wacana tersebut,” tandasnya.
Sangaji mengaku, datang ke Pemprov Maluku untuk membantu menjalankan roda pemerintahan, khususnya dibidang pendidikan.
“Saya dipilih oleh Gubernur Maluku Murad Ismail untuk menjadi Plt Kadis Dikbud. Dengan pegalaman yang didapatkan sebagai pengajar di Unpatti, alhamdulilah dapat berjalan dengan baik sampai dengan saat ini,” tutur Sangadji.
Ia mengaku, banyak hal yang sudah dilaksanakan Dikbud dibawa kepemimpinnya, seperti pada bidang fisik, dimana terdapat 581 target fisik yang dilaksanakan, terdiri dari pembangunan ruang kelas, laboratorium dan lain sebagainya. ni semua realisasinya sudah mencapai 97,3 persen.
Walaupun demikian, ada beberapa program yang belum terselesaikan, hal ini terkendala lantaran refocusing angggaran pada bidang pembangunan fisik baik untuk SMA maupun SMK. (S-16)
Tinggalkan Balasan