Kota Ambon Hasilkan Sampah 220 ton per Hari

AMBON, Siwalimanews – Dalam sehari, masyarakat Kota Ambon menghasilkan sedikitnya 220 ton sampah per hari.
Hal ini disampaikan Wakil Rektor IV Unpatti, Ruslan Tawari saat pegiatan as ASTA Kampus ASTA Sekolah pada Sabtu (15/3).
Untuk itu pihaknya ingin mengajak masyarakat khususnya siswa SD-SMA di Kota Ambon untuk peduli terhadap lingkungan melalui kampanye sadar sampah.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mengurangi sampah, dengan membudayakan kesadaran akan pengelolaan sampah di kampus dan sekolah,” ujar Ruslan.
Baca Juga: Maluku Bangkit Lewat Program Strategis Nasional, Uluputty Dorong Pemda Gerak CepatKegiatan ini diikuti oleh 500 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan delapan sekolah tingkat SD, SMP dan SMA di Ambon.
Acara yang digelar secara daring dan luring ini juga menjadi momentum pengukuhan delapan mahasiswa dan delapan siswa sebagai kader lingkungan.
Dimana mereka akan berperan sebagai agen perubahan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.
Lanjutnya, beberapa waktu lalu, tim TPS3R telah melakukan berbagai kegiatan seperti pemanfaatan dan pengendalian sampah di kampus serta lokakarya yang mengajarkan cara mengelola limbah kampus menjadi produk bernilai ekonomis dan fungsional.
Selain itu, Unpatti juga memiliki bank sampah binaan di Desa Waiheru, yang memberdayakan masyarakat sekitar, serta sekolah binaan di Desa Nania yang ber-fokus pada pengelolaan sampah.
“Berbagai program ini diharapkan dapat membantu menekan jumlah produksi sampah harian di Kota Ambon yang mencapai 220 ton per hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, menegaskan kampus harus mengambil peran strategis dalam menyelesaikan persoalan lingkungan.
“Ketika masyarakat mulai sadar untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah dengan baik, perguruan tinggi harus hadir untuk memberikan solusi dalam pengelolaannya,” katanya.
Lanjutnya, pemerintah menargetkan pengelolaan sampah bisa mencapai 100 persen pada tahun 2029.
“Target ini menjadi bagian dari RPJMN baru, dengan salah satu langkah strategisnya adalah penutupan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang masih menerapkan sistem open dumping,” jelasnya. (S-25)
Tinggalkan Balasan