Untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir, tahun ini Korea Selatan dilaporkan mengalami paceklik film yang mampu men­cetak box office di musim panas yang mestinya menjadi momen mendu­lang penonton.

Bahkan, skenario terburuk yang mungkin terjadi adalah tidak ada film Korea Selatan yang akan mampu menembus angka 10 juta penonton seperti tahun-tahun sebelumnya.

Yonhap mengabarkan sejak 2014, setidaknya ada satu film yang mampu menembus angka ‘keramat’ box office 10 juta penonton saat musim panas. Di Korea Selatan, angka 10 juta penonton dianggap tolok ukur kesuksesan besar film. Dalam sejarah perfilman Korea, film terlaris hingga saat ini masih dipegang oleh Roaring Currents yang rilis pada 30 Juli 2014 lalu dengan angka 17,6 juta penonton.

Jejak itu diikuti oleh film komedi Veteran dan film spionase Assassination di tahun-tahun setelahnya. Film ‘Train to Busan’ bergabung ke klub 10 juta penonton pada 2016, sedangkan film drama A Taxi Driver mengintil pada 2017.

Tahun lalu pun, perfilman Korea masih merasakan film 10 juta penonton di musim panas berkat Along With the Gods: The Last 49 Days yang terjual lebih dari 10 juta tiket. Namun kondisi berbeda terjadi tahun ini. Pada musim panas 2019 yang berlang­sung akhir Juli hingga awal Agustus, belum ada film yang mampu menembus angka ‘keramat’ tersebut.

Baca Juga: 13 Anak Muda Indonesia Sukses Berguru di Broadway New York

Film komedi Exit yang rilis 31 Juli lalu dan masih tercatat sebagai film terlaris saat ini hanya mampu mencapai angka 8,57 juta penonton jelang akhir musim panas.

Dengan angka tersebut, analis mem­prediksi film Exit akan gagal mencapai 10 juta penonton karena laju penjualan tiket film ini sudah melambat.

Setelah Exit, film The Battle: Roar to Victory yang rilis 7 Agustus lalu berada di posisi kedua dengan perolehan penjualan tiket sebesar 4,6 juta. Angka ini pun disebut baru mencapai angka break even point, alias balik modal.

Selain dua film tersebut, ada dua film lainnya yang rilis musim panas tahun ini namun gagal memenangkan hati penon­ton Korea, film The King’s Letters dan The Divine Fury. Kedua film ini hanya mencapai sejutaan penonton bahkan kurang.

Sebagai hasilnya, jumlah tiket terjual pada Agustus ini jeblok dibandingkan tahun lalu. Menurut data Dewan Perfilman Korea, selama 28 hari pertama Agustus, tercatat ada 23,3 juta pengunjung datang ke bioskop.

Terlihat besar, angka tersebut dila­porkan Yonhap turun dibanding tahun lalu yang mencapai 30,3 juta pengunjung.

Beberapa sebab penurunan ini diduga karena tema film yang rilis tak mampu menarik minat pengunjung, dan sejumlah film blockbuster Hollywood sudah ‘menyerbu’ bioskop Korea di awal tahun.

“Jelas tidak ada film yang mencolok yang mampu menarik lebih banyak orang ke bioskop, tidak seperti pada musim semi [awal tahun],” kata Hwang Jae-hyeon dari CJ CGV selaku jaringan bioskop terbesar di Korea.

“Dan orang-orang berpikir sulit memilih yang akan ditonton di antara empat film biasa yang rilis musim panas kali ini.” lanjutnya. (*)