AMBON, Siwalimanews – Ambon Music Office (AMO) tetap konsisten memperta­hankan Branding Ambon sebagai City of Music dikan­cah internasional.

Direktur AMO, Ronny Loppies dalam rilisnya kepada Pemkot Ambon yang diterima Siwalima, menjelaskan pihaknya telah meng­ajukan laporan pertanggung­jawaban kepada UNESCO. Yang mana laporan pertanggungjawaban itu berkaitan dengan memperta­hankan Ambon sebagai kota musik dunia.

Ia menyebutkan, ada dua bagian penting dalam laporan tersebut yaitu Creative Cities Contribution to UCCN’s Implementation (former Membership MONITORING Report) untuk bagian pertama dan Creative Cities Contribution to Sustainable Development, in line with the MONDIACULT 2022 Declaration and UNESCO Culture Sector’s Priorities untuk bagian kedua.

Dikatakan, pada laporan tersebut juga terdapat pertanyaan-perta­nyaan detail yang dibangun dalam 2 bagian antara lain, yang pertama menjawab pertanyaan penting terkait kontribusi Ambon City of Music terhadap program-program global yang didalamnya terdapat Inisiatif terbaik yang dilakukan di tingkat kota berdasarkan usulan rencana aksi 4 tahun untuk mencapai tujuan UCCN.

“Inisiatif terbaik yang dilak­sanakan melalui kerja sama antar kota dan internasional untuk mencapai tujuan UCCN. Rencana aksi yang diusulkan untuk periode 4 tahun mendatang, berupa inisiatif yang dilakukan sebagai respons terhadap dan untuk pemulihan dari COVID-19, sementara pada bagian ke-2, menjawab berbagai perta­nyaan yang bersifat umum,” katanya.

Baca Juga: Dishub: Jukir Masih Tarik Tarif Parkir Didepan MCM Lapor

Ada juga bagian output dengan beberapa pertanyaan seperti bagaimana jaminan terhadap hak-hak budaya di Kota Ambon berupa kepemilikan, identitas dan keraga­man budaya yang terbangun; kesetaraan gender; adaptasi skill dan digitalisasi; inklusif dan pembedaan lingkungan digital.  Percepatan budaya dan Pendidikan Seni berupa inklusivitas dan kesetaraan akses terhadap budaya dan Pendidikan seni; kontekstual dan Pendidikan seni melalui budaya; investasi dalam budaya; ekonomi kreatif. Perlin­dungan dan Pelestarian Warisan Budaya dalam hubungannya dengan perubahan iklim berupa lingkungan dan aksi iklim; Perlin­dungan Budaya dalam masa Krisis; Proteksi dan Menjaga warisan; penanganan setelah masa krisis.

Secara komprehensif, lanjut Loppies, keunggulan Ambon City of Music terletak pada Program inovasi AMO yaitu Sound of Green (SoG) yang mengawinkan musik dan lingkungan dengan berbagai dampaknya terhadap sektor-sektor lain seperti pendidikan, literasi, infrastruktur seni, perubahan iklim dan lain-lain.

“Kekuatan berikutnya adalah pada tingkat partisipasi secara internasional dalam kluster musik dan lintas kluster kreatif dalam skema UNESCO Creative Cities Network atau UCCN,” akui Ronny.

Dengan keberlanjutan ini, maka Ambon City of Music diharapkan dapat menjadi perhatian semua para pihak untuk membantu AMO dan lebih memfokuskan pembangunan kota yang berkelanjutan dengan daya ungkit budaya musik yang telah diakui dunia lewat UNESCO sejak tahun 2019 dan akan dieva­lua­si kembali pada tahun 2027. (S-29)