Kondisi Pasien Positif Makin Membaik
Jumlah ODP di Maluku Lebih dari 100
AMBON, Siwalimanews – Warga Bekasi, Jawa Barat yang positif virus corona kondisinya sudah semakin membaik. Tak lagi demam dan sesak napas. Namun ia tetap masih diisolasi di RSUD dr. M Haulussy.
Pasien yang disebut 01 itu masih menjalani perawatan dan dalam pengawasan tim medis.
“Kondisinya sudah baik sekali,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Maluku, Meikyal Pontoh ketika dikonfirmasi Siwalima melalui telepon selulernya, Jumat (27/3).
Kendati begitu untuk memastikan dia sudah sembuh atau belum, kata Pontoh, harus menunggu hasil uji laboratorium. “Untuk memastikan sembuh, kita musti menunggu hasil spesimen kedua dari pasien 01 tiba di Ambon. Hasilnya seperti apa kita belum terima,” ujarnya.
Ia kembali menjelaskan, gejala awal yang dialami oleh pasien 01 ini seperti demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan sudah tidak dirasakan.
Baca Juga: Harga Bawang Merangkak Naik“Gejala pasien yang ketika masuk seperti demam, batuk pilek dan pernapasan sudah membaik,” ujar Pontoh lagi.
Pontoh berharap masyarakat tetap tenang, karena proses penanganan dan pencegahan virus corona terus dilakukan.
“Kami pastikan kalau kondisi pasien 01 sudah membaik, olehnya masyarakat tidak perlu khawatir karena proses penanganan pasien sudah dilakukan sesuai prosedur,” katanya.
Jumlah ODP Terus Bertambah
Pontoh juga menjelaskan, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Maluku masih terus bertambah.
“Sampai dengan Jumat 27 Maret pukul 12.00 WIT, jumlah ODP di Maluku sebanyak 104 orang,” ungkapnya.
Pontoh merincikan jumlah ODP Kota Ambon sebanyak 23 orang, Kabupaten Malteng 6 orang, Kabupaten SBB 16 orang, Kabupaten SBT 1 orang, Kabupaten Buru 17 orang, Kabupaten Buru Selatan 2 orang, Kota Tual 4 orang, Kabupaten Maluku Tenggara 2 orang, Kabupaten Kepulauan Tanimbar 26 orang, Kabupaten Aru 7 orang.
Sebelumnya pada Kamis (26/3) hingga pukul 12.00 WIT jumlah ODP di Maluku 98 orang.
Sedangkan jumlah PDP 6 orang. Masing-masing di Kota Ambon tiga orang, satu di Kabupaten Maluku Tengah dan dua orang di Kabupaten Kepulauan Aru.
Satu PDP Kabur
Seorang PDP kabur dari ruang isolasi RSUD Cenderawasih Dobo. Ia melompat melalui jendela, pada Kamis (26/3) sekitar pukul 22.02 WIT.
Salah satu tim Gugus Tugas Penanganan Penyebaran Virus Corona Aru, F Hendrik membenarkan kejadian tersebut.
“Upaya pasien ini untuk kabur dari ruang isolasi sudah dari pagi sebagaimana di sampaikan Direktur RSUD Cenderawasih Dobo, dr. Wati Gunawan dalam rapat koordinasi tim gugus, siang tadi,” jelas Hendrik, kepada Siwalima di Dobo, Jumat (27/3).
Bahkan kata Hendrik, dr. Wati dalam rapat itu minta agar ada penempatan petugas dari kepolisian atau TNI di rumah sakit, karena Satpol PP tidak bisa.
Kaburnya pasien ini secara langsung memberikan dampak phsikologis terhadap warga masyarakat Dobo dan sekitarnya, walaupun akhirnya pasien PDP tersebut berhasil ditemukan.
“Pasien tersebut sekitar satu jam lebih baru berhasil ditemukan oleh warga yang dilaporkan ke petugas yang sementara melakukan pencarian,” ujar Hendrik.
Dijelaskan, pasien tersebut ditemukan di depan rumah salah satu warga Dobo, di Jalan Kapitan Malongi, di kompleks Kampung Cina Bagian Barat, Kelurahan Galay Dubu, Kecamatan Pulau-pulau Aru.
“Penemuan pasien tersebut tidak langsung dievakuasi kembali ke rumah sakit, karena petugas tak miliki kelengkapan APD, sehingga petugas medis tidak berani melakukan evakuasi,” tambahnya.
Nantinya kurang lebih dua jam atau sekitar pukul 00.30 WIT, barulah pasien tersebut berhasil dievakuasi ke ruang isolasi RSUD Cenderawasih Dobo.
54 Spesimen Dikirim
Sampai dengan Jumat (27/3) jumlah yang dikirim oleh Dinas Kesehatan Maluku ke Badan Penelitian dan Pengembangkan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Jakarta untuk diperiksa sebanyak 54 spesimen.
“Sampai dengan hari ini, total spesimen yang dikirim ke Jakarta itu ada 54 spesimen,” kata Kepala Seksi pada Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Maluku, Daud Samal saat dikonfirmasi Siwalima, melalui telepon selulernya.
Spesimen itu masing-masing, 46 milik orang-orang yang masuk kategori kontak erat dengan pasien kasus 01, yakni 14 rekan kerja dan tenaga medis yang menanganinya di RSUD dr. Haulussy.
Sementara 4 spesimen yang sudah lebih dulu dikirim, terdiri dari 1 spesimen pasien kasus 01, 2 spesimen lagi milik 2 WNA asal Jepang dan 1 spesimen PDP yang lagi dirawat di RSUD dr. Haulussy.
Kemudian ada 4 spesimen ODP juga baru dikirim ke Jakarta, masing-masing 1 spesimen pasien yang dirawat di Rumah Sakit Tk II dr. J.A. Latumeten, 1 spesimen pasien yang dirawat di RS dr. FX Rahardjo Lantamal dan 2 spesimen pasien di RSUD Saparua. “Yang dua pasien dari RSUD Saparua ini dikirimkan sore ini dengan pesawat,” jelas Samal.
Ditanya 2 spesimen PDP dari Kabupaten Aru, Samal mengatakan masih melihat perkembangan pasien.(S-39/S-25)
Tinggalkan Balasan