AMBON, Siwalimanews – Komisi III DPRD Provinsi Maluku memberikan apresiasi terhadap, pengerjaan proyek bendungan waeapo di Kabupaten Buru yang terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Apresiasi ini disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku M Hatta Hehanussa kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Jumat (10/6) usai melakukan pengawasan dilokasi lokasi proyek bendungan waeapo.

Berdasarkan hasil pengawasan kata Hatta, Komisi III memandang pekerjaan yang dilakukan pihak kontraktor mengalami progres kemajuan yang signifikan, dimana saat ini tahapan pengerjaan terowongan yang cukup panjang dengan medan pekerja yang penuh dengan bebatuan keras terus digenjot.

“Kalau kita lihat memang progres pekerjaan mengalami kemajuan yang cukup signifikan, bahkan saat ini pembangunan terowongan terus digenjot,” ungkap Hehanussa.

Proyek yang anggarnnya bersumber dari APBN 2017-2022 senilai Rp2.156.898.152.000 kata Hatta, sesuai perencanaannya, bendungan ini akan mengairi 10 ribu hektar sawah di Pulau Buru, dan menghasilkan air baku dengan debit 0,5 m3/detik, serta dapat mereduksi banjir 557 m3/detik.

Baca Juga: Dinkes Bakal Cairkan Anggaran Jasa Covid-19

Pekerjaan proyek ini meliputi, pembangunan bendungan utama yang ditangani PT Pembangunan Perumahan, dan PT Adhi Karya (KSO) dengan nilai anggaran untuk paket I dengan nilai kontrak sebesar Rp1.069.480.985.000

“Sedangkan pembangunan pelimpah atau spillway dilaksanakan oleh PT Hutama Karya, dan PT Jasa Konstrusksi (KSO), dengan nilai kontrak Rp1.013.417.167.000,” jelasnya.

Menurutnya, bendungan yang dibangun diatas lahan seluas 444,79 hektar ini, dirancang dengan tipe urugan zonal dengan inti tegak setinggi 72 meter, yang genangannya mencapai 235,10 hektar serta dapat menampung air maksimal 50 juta meter kubik.

Bendungan ini juga digadang akan memberikan manfaat, berupa aliran air untuk dipakai sebagai pembangkit listrik 8 MW, serta mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah di wilayah Kabupaten Buru dan sekitarnya.

Politisi Gerindra Maluku ini berharap, bendungan yang dibangun dapat dijadikan juga untuk tempat pariwisata baru yang diprediksi dapat menumbuhkan perekonomian di daerah. (S-20)