AMBON, Siwalimanews – Insiden tak terduga dialami KM Sirimau saat hendak berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Senin (11/12).

Kapal yang dinahkodai Capten Denny Mahendra dikatahui hilang kendali dan menabrak bibir der­maga Pelabuhan Yos Sudarso.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.21 WIT, saat KM Sirimau yang datang dari Pelabuhan Wan­ci, Kota Kendari, Sulawesi Teng­gara, hendak bersandar di dermaga Yos Sudarso.

Kuatnya tabrakan tersebut menyebabkan kapal Pelni itu mengalami kebocoran pada haluan kapal, hingga tampak air keluar dari dalamnya.

Hal yang sama pula sandaran kapal yang berada pada sisi jem­batan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon yang hancur akibat kuat­nya benturan.

Baca Juga: Sempat Protes, Ali Hatala Kini Raja Batu Merah

Peristiwa itu sempat meng­gemparkan warga yang berada di atas pelabuhan maupun para penumpang yang telah berada di luar dek kapal putih itu.

Aparat keamanan baik TNI Angkatan Laut maupun kepolisian yang bertugas di pelabuhan ikut menghalangi warga yang ingin mendekat melihat peristiwa tabrakan tersebut.

Kasi Humas Polresta Ambon Ipda Jane Luhukay kepada wartawan di Ambon, Senin (11/12) menjelaskan, insiden tersebut terjadi saat KM Sirimau tiba dari Pelabuhan Wanci, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang akan sandar di Dermaga Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Kata Luhukay, berdasarkan keterangan pandu kapal dari pihak PT Pelindo Regional 4 Ambon Capt Miszarwan, bahwa saat KM Sirimau olah gerak sandar di Dermaga Pela­buhan Yos Sudarso Ambon, dirinya bersama Kapal Herlin mendekati untuk naik ke atas Kapal KM Sirimau guna memandu olah Gerak Kapal KM Sirimau.

“Saat itu, situasi cuaca arus dalam dan kecepatan angin sangat ken­cang, kapal yang akan melakukan olah gerak kehilangan kendali sehingga menabrak bibir Dermaga hingga roboh bersama Bolder Dermaga terlepas jatuh ke laut,” jelas Luhukay.

Menurut Luhukay, hal yang sama juga disampaikan Capten Kapal Denny Mahendra saat dimintai keterangan oleh KSOP Kelas 1 Ambon, Kapolsek KPYS Ambon, Kacab PT Pelni Cabang Ambon usai insi­den tersebut.

“Kalau dari keterangan kapten Kapal, hilangnya kedali kapal dikarenakan faktor cuaca dimana arus dalam dan angin yang sangat kencang, sehingga kejadian tersebut tidak bisa hindari lagi,” tandasnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, kerusakan yang dialami hanya kerusakan materil berupa  bibir dermaga dan bolder rusak serta bulbos ujung Kapal KM Sirimau (pemecah ombak) bocor dan mengakibatkan air balas memancar keluar.

Pasca kejadian itu, kapal yang seharusnya berangkat ke Sorong Papua pada pukul 15.00 WIT mengalami penundaan. Hanya saja pihak Pelni yang dihubungi soal penundaan menolak berkomentar.

“Sebentar ya saya sementara berkoorsinasi dengan pihak KSOP nanti mereka yang jawab,”ujar Kacab Pelni Ambon, Ilham saat dihubungi redaksi Siwalima, Senin (11/12) sore.

Tetap Berangkat

Sementara itu, Iyan Ashari, Kabid Lala Kantor Ksop Kelas I Ambon yang dikonfirmasi Siwalima melalui telepon selulernya Senin (11/12) malam mengungkapkan, kapal tetap berangkat ke Papua.

“Kapal tetap diberangkatkan dengan pertimbangan bahwa itu adalah bagian depan haluan kapal yang dirakit untuk memang tekan tubrukan. Jadi walaupun ada penyot, itu tetap aman,” ujarnya.

Dikatakan, KM Sirimau ketika dilakukan pemeriksaan layak melaut. Dan kapalnya juga tidak mengalami kebocoran sehingga aman untuk berangkat.

“Jadi kapal itu layak melaut, karena tidak ada air yang mengalir ke bagian belakang. Sehingga tidak mengalami kebocoran. Jadi aman sehingga kapal itu diberangkatkan,” tuturnya.

Dia menegaskan, sebelum KM Sirimau berangkat ke Papua, dilakukan pemeriksaan terhadap konstruksi kapal sehingga kapal dinyatakan layak beroperasi.

“Tadi juga sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim terhadap kru kapal dan lainnya. Dilakukan juga pemeriksaan dari tim terhadap konstruksi kapal itu, dan kapal masih layak beroperasi dan berlayar. Dan tambah juga penumpang sudah diatas kapal. Maka kapal diberangkatkan,” jelasnya. (S-10/S-25)