AMBON, Siwalimanews – KM Hentri, Kapal Penangkap Cumi dari Jakarta, terbakar di perairan antara Pulau Molu dan Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.

Kecelakaan kapal berpenumpang 32 ABK ini terjadi pada 3 September. Naas, dua ABK dinyatakan tewas, 5 orang selamat, sementara 25 lainnya masih dalam pencarian.

“Kita baru mendapat informasi pada Rabu (8/9) kemarin,” Kepala Kantor SAR Ambon Mustari kepada wartawan di Ambon (9/9).

Ia menjelaskan, kapal naas tersebut berangkat dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, hendak menuju Merauke, Provinsi Papua. Saat berlayar dan  sampai di perairan Kepulauan Tanimbar, Kapal diterjang gelombang setinggi 3 meter sehingga mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal dan kobaran api dari dalam kapal.

Baca Juga: Kanwil Kemekumham Maluku Optimis Raih Predikat WBK

“Saat kapal tiba disekitar 50 Mil antara perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar Kei, ombak besar menghantam kapal, yang membuat kapal tersebut terbakar pada 3 September sekitar pukul 05.00 WIT,” jelas Mustari mengutip keterangan salah satu ABK yang berhasil selamat.

Kebakaran hebat yang melanda kapal itu, membuat ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke dalam air. Namun dua orang ABK terkonfirmasi terjebak di dalam kapal dan dinyatakan meninggal.

“Informasi yang diterima Basarnas Ambon, pada saat KM Hentri terbakar, sebanyak 30 ABK melompat menyelamatkan diri ke dalam air dan hanyut terbawa arus sekitar 20 mil dari Pulau Molu,” ungkapnya.

Pada tanggal 6 September sekitar pukul 13.00 WIT, 5 orang ABK berhasil ditemukan oleh kapal pencari telur ikan yang berasal dari Pulau Tanimbar dalam keadaan selamat dan dievakuasi ke Desa Mun Pulau Tanimbar Kei guna mendapatkan perawatan.

“Lima orang berhasil diselamatkan nelayan dari keterangan mereka, sebanyak 30 ABK melompat ke dalam air dan berenang menjauhi kapal, namun karena tinggi gelombang sebagian dari mereka terpisah dan hilang, hanya kami 5 orang yang berhasil selamat,” pungkasnya. (S-45)