AMBON, Siwalimanews – Tidak puas dengan kinerja penjabat Kepala Pemerintahan Negeri Urimessing, Arthur Sol­solay, sejumlah warga setempat melakukan aksi protes dengan me­nyegel kantor Negeri dan ruang kerja penjabat.

Aksi sejumlah warga itu sempat mengham­bat jalannya pelaya­nan publik di Negeri Urimessing dan mena­rik perhatian Pemerin­tah Kota Ambon.

Penjabat Kabag Tata Pemerintahan Sekretariat Kota Ambon, Alfian Lewenu­ssa meminta warga Negeri Urimessing, agar tidak lagi me­lakukan aksi yang da­pat mengganggu proses pe­layanan di Negeri itu.

“Itu bentuk aspirasi yang kita akan tampung dan kaji. Tapi pada prin­sipnya, pelayanan kepada masyarakat di kantor Negeri  Urimessing juga harus tetap berlangsung,”ujarnya Lewenussa kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Kamis (30/6).

Aksi penyegelan yang dilatar­belakangi ketidapuasan terhadap kinerja penjabat itu, lanjut Lewe­nussa mestinya dapat dibicarakan secara baik, dan tidak melakukan tindakan diluar kewenangan.

Baca Juga: SPBU Pohon Pule Batasi Kuota BBM untuk Angkot

“Kita belum tahu pasti ketidak­pua­sannya apa, tapi pada intinya kalau ada hal yang kurang, dapat bicarakan baik-baik. Apapun itu kita hargai as­pirasi sebagian warga sebagai bentuk kecintaan bagi negeri,” tuturnya.

Dia mengaku, Pemerintah Kota akan menerima aspirasi warga Urime­ssing secara resmi, sekaligus berdia­log soal keresahan yang dimaksud­kan..

“Sebelumnya sudah dijadwalkan pertemuan di Kantor Kecamatan Nusaniwe, bersama Asisten I, Kapolsek Nusaniwe, Camat, dan penjabat Kepala Pemerintahan Negeri, namun warga tidak hadir, sehingga belum diketahui apa yang menjadi keresahan dari sebagian warga Urimessing tersebut,” ujarnya.

Walau demikian pihaknya ber­harap, tidak ada lagi aksi penye­gelan Kantor Negeri yang nantinya akan berdampak pada terhambatnya pelayanan publik yang merugikan masyarakat negeri sendiri.

Sementara itu, Solsolay yang dikonfirmasi membenarkan aksi warga itu. Namun saat ini, situasi kembali kondusif.

“Pelayanan publik tetap berjalan seperti biasa, tidak boleh pelayanan publik kita hentikan hanya karena ulah beberapa oknum,”ujarnya. (Mg-1)