Keuangan Daerah Minim Bangun Maluku, HL Ajak Peran Bank Dunia
AMBON, Siwalimanews – Gubernur terpilih Hendrik Lewerissa mengajak bank dunia, untuk membantu pembiayaan sejumlah program di Maluku.
Gebrakan menggandeng bank dunia ini dilakukan HL, lantaran keuangan daerah tidak mampu untuk membiayai sejumlah kebutuhan dasar masyarakat.
Bertempat di Indonesia Stock Exchange ( IDX ) Tower Jakarta, Kamis (23/1) HL bertemu langsung dengan perwakilan bank dunia di Indonesia, yakni Kulwinder Singh Rao (Lead Transport Specialis), Vikas Choudary (Program Leader for Sustainable Development), Aldian (senior Transport Engineer) dan Irma Magdalena Setiono (Senior water supply and sanitasion specialist).
Didampingi Wakil Gubernur Abdulah Vanath dan Pj Gubernur Sadli Ie, HL mengungkapkan keterbatasan fiskal yang dialami Maluku menyebabkan pemerintah sangat terbatas dalam mengelola, membiayai kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik.
Beberapa penyebab antara lain, ketergantungan pada dana transfer pusat, PADrendah, belanja pegawai yang tinggi, ketimpangan fiskal antar daerah dan pembatasan pada akses pembiayaan.
Baca Juga: Miliki Narkoba, Dua Wanita dan 1 Pemuda Ini Ditangkap“Dengan keterbatasan fiskal keuangan daerah berdampak pada terhambatnya pembangunan infrastruktur daerah. Kualitas pelayanan publik yang rendah, terutama sektor pendidikan, transportasi dan kesehatan serta ketidakmampuan daerah merespon kebutuhan mendesak seperti bencana alam,” tulis HL dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (24/1).
Untuk mengatasi keterbatasan fiskal ini diperlukan strategi seperti peningkatan PAD melalui inovasi pajak dan retribusi, efisiensi belanja daerah, serta penguatan kolaborasi dengan sektor swasta atau melalui skema pembiayaan dengan pihak lain.
Pembiayaan swasta seperti bank dunia sangat dibutuhkan agar program yang bersentuhan dengan kebutuhan dasar masyarakat Maluku seperti transportasi laut, air bersih, penanganan sampah dan sanitasi/air limbah dapat dicapai..
“Kami mengharapkan adanya kerjasama bank dunia dengan Pemerintah Provinsi Maluku, khususnya terkait beberapa program yang melayani kebutuhan dasar masyarakat seperti, transportasi laut, air bersih, penanganan sampah dan sanitasi/air limbah,” ucap HL .
HL juga minta bank dunia melakukan studi kelayakan terhadap proyek-proyek yang potensi dibiayai oleh dana hibah bank dunia di Provinsi Maluku. Perwakilan bank dunia menyambut permintaannya dalam hal bantuan pembiayaan infrastruktur dasar masyarakat.
Menurutnya, bank dunia menyediakan pembiayaan proyek pembangunan di negara-negara anggota, termasuk Indonesia seperti penanganan air bersih dan stunting di Papua, perlindungan mangrove di Sumatera Utara, pembangunan jembatan Suramadu di Jawa Timur dan lain-lain.
Kendati begitu, HL mengaku terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar suatu proyek dapat didanai antara lain, proyek harus sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan serta fokus pada pengurangan kemiskinan, pertumbuhan inklusif, dan keberlanjutan lingkungan.
“Syaratnya juga penyusunan proposal proyek yang komprehensif, termasuk studi kelayakan teknis, ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dokumen proyek harus menjelaskan tujuan, dampak, rencana pelaksanaan, dan manfaatnya. Proyek harus mematuhi kebijakan perlindungan lingkungan dan sosial bank dunia atau environmental and social framework/ESF,” ucap HL.
HL memastikan, perwakilan bank dunia telah berjanji akan segera mengagendakan jadwal kunjungan ke Maluku, pasca pelantikannya sebagai Gubernur dan Abdullah Vanath sebagai Wakil Gubernur yang baru.(S-20)
Tinggalkan Balasan