AMBON, Siwalimanews – Kelompok manakan masih menjadi penyumbang inflasi di Kota Ambon dan Kota Tual.

Badan Pusat Statistik Maluku mencatat, Desember 2023, Kota Ambon mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,77 persen dan Kota Tual mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,32 persen.

Kepala BPS Maluku Maritje Pattiwaellapia dalam rilis yang diterima Siwalima, menjelaskan inflasi y-on-y di Kota Ambon terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada 10 kelompok penge­luaran yakni tertinggi pada kelom­pok makanan, minuman dan tem­bakau sebesar 5,26 persen.

“Terendah pada kelompok pakai­an dan alas kaki sebesar 0,09 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,05 persen,” terangnya.

Sedangkan untuk Kota Tual, inflasi terjadi karena adanya kenai­kan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada 9 kelom­pok pengeluaran yakni tertinggi pada kelompok transportasi sebesar 9,08 persen.

Baca Juga: Pertamina Sesuaikan Harga Pertamax & Dex Series

Terendah pada kelompok kese­hatan sebesar 0,03 persen. Sedang­kan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,45 persen.

Mendagri Ingatkan Pemda

Sementara itu Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengingat­kan pemerintah daerah termasuk di Maluku untuk terus menekan inflasi.

Peringatan tersebut diungkapkan Mendagri dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah tahun 2024  yang diikuti seluruh peme­rintah daerah di Maluku.,

Sekretaris Daerah Maluku, Sadli Ie kepada wartawan usai rapat, Rabu (3/2) mengakui Mendagri meng­ingatkan seluruh pemda melakukan langkah-langkah menekan inflasi.

“Memang tadi pak Mendagri mengingatkan seluruh pemerintah daerah untuk tetap mengambil langkah agar inflasi terjaga,” ujar Sekda.

Untuk Pemprov Maluku, lan­jutnya masih terdapat satu daerah yang tingkat inflasi masih diatas nasional yakni Kota Tual dengan tingkat inflasi mencapai 3.32 persen atau lebih tinggi dari nasional yang hanya 2.61 persen.

Menurutnya, peringatan yang diberikan Mendagri tersebut, maka pemda Maluku akan terus berupaya untuk menekan inflasi khususnya pada beberapa sektor yang berpotensi menyumbang inflasi seperti harga barang dan transportasi.

“Langkah-langkah pengendalian inflasi terus kita lakukan terutama memasuki hari besar keagamaan setelah natal dan tahun baru kita akan menghadapi puasa dan ramadhan di bulan Maret dan April,” tegasnya.

Ditanya terkait stok bahan pokok, Sekda menegaskan jika sampai dengan saat ini stok bahan pokok masih terjaga dengan baik. (Mg-3/S-20)