SEBANYAK 150 siswa PAUD se Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur resmi dilepaskan oleh Bunda Paud Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Seram Bagian Timur, Yulia Misa Keliobas.

Kegiatan yang bertempat Aula Dinas Kesehatan Bula. Kamis (16/6) itu berlangsung dibawah sorotan tema ‘Membentuk Generasi Pancasila, beriman berakhlak mulia, Bergotong Royong, Bernalar Kritis, Toleran, Mandiri, dan Kreatif  yang bertempat Aula Dinas Kesehatan Bula. Kamis (16/6).

Untuk pelepasan tersebut, yakni TK Negeri Pembina angkatan XV11, dan TK Islam Pelita Negeri angkatan XII maupun TK- Caesar Permai XIII.

Dalam sambutanya, Keliobas mengatakan,  PAUD yang menerapkan metode pembelajaran Calistung haruslah terapkan pembentukan dibanding penerapan calistung, enam kemampuan dasar anak harusnya yang diterapkan pada Pendidikan Anak Usia Dini yaitu pengenalan nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial, bahasa, berinteraksi dan kemampuan emosi, kemampuan berinteraksi.

“Kepada kita semua pendidikan anak usia dini, bukan semata- mata tangung jawab pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan lembaga PAUD saja. Akan tetapi semua elemen masyarakat ditingkat Kabupaten, Kecematan dan desa sampai pada orang tua harus bersama- sama berperan aktif menyukseskan pendidikan di awal pertumbuhan ini sesuai peran kita masing-masing,” ungkap Misa.

Baca Juga: Tiba di MBD, Menkopolhukam & Mendagri Disambut Bupati dan Forkopimda

Ketua TP-PKK Kabupaten SBT ini mengatakan, anak bisa mencerna memahami tiga tambah 3 lagi bukan 6, tapi 3 buah benda ditambah 3 buah benda lagi sehingga akan menjadi 6 benda dan ini yang harus dipahami bukan dihafal.

“Saya ingatkan kembali kepada kepala sekolah/guru SD kelas awal, lebih khusus kepada orang tua, mari sama-sama kita dampingi anak-anak kita. Sama-sama turut terlibat untuk memastikan tidak adanya pemberlakuan syarat masuk sekolah dasar dengan calistung,” tegasnya.

Menurutnya, penerapan masa pengenalan lingkungan sekolah selama dua minggu agar anak dapat bersosialisasi, berinteraksi dan mengenal lingkungan dengan baik kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.

“Yang terpenting, orang tua harus mendampingi anaknya selama dua minggu pertama masuk sekolah dasar, untuk memastikan kondisi anak awal masuk di sekolah sehingga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan dapat diatasi,” ujarnya.

Keliobas juga mengajak para orang tua maupun berbagai pihak untuk memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para kepala sekolah, pengelola, dan, guru PAUD yang telah mendidik serta memberikan cinta dan kasih sayangnya kepada  anak-anak kita yang masih kecil ini, yang belum banyak tahu apa-apa dengan semangat, sabar dan penuh tanggung jawab melaksanakan tugas mulia ini.

Sementara Pelaksana Tugas Pendidikan SBT Sidik Rumalowak dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekertaris Pendidikan Dadi Lausiry mengatakan, pada kesempatan yang berbahagia ini ingin saya sampaikan oleh Menteri Pendidikan jelang merdeka belajar episode ke-24 transisi PAUD ke SD yang menyenangkan menjadi fokus secara bersama untuk memenuhi hak anak atas kemampuan fondasinya.

“Kita sebagai sarana yang bergerak dibidang pendidikan PAUD sangat kita menginspirasi atas lahirnya program Merdeka Belajar salah satunya adalah mensukseskan program transisi PAUD ke SD,” ungkapnya.

Dikatakan, perubahan ini dilatarbelakangi dari pentingnya prodi usia dini untuk tumbuh kembang anak dan membangun fondasi kemampuan ketrampilan serta karakter yang ditentukan sebagai bekal kehidupan mereka nanti.

“Gerakan transisi PAUD ke-SD bertujuan untuk memastikan anak usia dini yang tidak berkesempatan dengan posisi PAUD. Dapat memiliki hak yang sama untuk dibina, dan mendapat kemampuan fondasi atau kemampuan dasar secara menyeluruh,” terangnya. (Mg-1)