PIRU, Siwalimanews –  Kerusakan pada ruas jalan  utama di Kecamatan Huamual menuju ke Kota Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), saat ini sudah mengalami kerusakan yang cukup parah, bahkan sering memakan korban.

Ketua DPD Keluarga Besar Huamual Indonesia (KBHI) SBB Fadli Boufakar mengaku, kerusakan jalan ini diperkirakan sudah kurang lebih 20 tahun lamanya, namun sampai saat ini pemerintah kabupaten maupun provinsi, terkesan tutup mata, dan membiarkan warganya  menjadi korban  tarus menerus saat melintasi jalanan tersebut.

“Bahkan, saat ini kondisi jalan sangat tidak manusiawi untuk dilalui oleh masyarakat, terutama para pengendara kendaraan bermotor, jika dilahat dari kondisi jalannya dapat dikatakan,  kandang sapi pun jauh lebih baik dari jalan tersebut,” tandas Boufakar kepada Siwalimanews di Piru, Senin (29/8).

Menurutnya, kondisi jalan tersebut ditambah dengan curah hujan yang tinggi belakangan ini, membuat jalan tersebut sulit untuk dilewati oleh kendaraan maupun masyarakat sebagai pejalan kaki untuk beraktivitas baik ke kebun maupun ladang mereka.

“Setiap musim hujan jalan tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena berlumpur serta ketinggian lumpurnya itu setingi lutut orang dewasa,” ucapnya.

Baca Juga: Walikota Usul Perombakan Birokrasi ke Mendagri

Setiap pengendara sepeda motor yang melintasi jalan ini kata dia, pasti ada  yang terjatuh akibat genangan air dan lumpur setingi lutut orang dewasa. Walaupu demikian, warga tetap melewati jalan tersebut, sebab itu merupakan akses jalan utama satu-satunya menuju ke Kota Piru.

Oleh sebab itu, pemkab maupun provinsi diharapkan, untuk segera melihat dan memperbaiki jalan ini, sebab sudah puluhan tahun tidak pernah diperbaiki.

“Kami selaku masyarakat Huamual sangat berharap pemerintah untuk tidak buta dan tuli, buka mata dan dengar jeritan anak bangsa yang ada di  Huamual, sebab ruas jalan tersebut membuat rakyat Huamual seperti dijajah oleh bangsanya sendiri,” ucapnya. (S-18)