AMBON, Siwalimanews – Pentingnya mempertahankan kerukunan umat beragama, maka Kapolda Maluku,  Irjen Baharudin Djafar menggagas pembentukan penyuluh agama kamtibmas.

Gagasan Kapolda Maluku tersebut disambut baik para tokoh agama dan melalui Kanwil Kemenag Maluku, dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Terkait pemberdayaan Penyuluhan Agama Kamtibmas, yang berlangsung di aula Command Center Polda Maluku, Kamis (27/8).

Kakanwil Kemenag Maluku Jamaludin Bugis, mengapresiasi langkah kapolda yang menjadi penggagas utama dibentuknya penyuluh agama kamtibmas tersebut.

Menurutnya, gagasan yang dilahirkan oleh kapolda untuk penyuluh agama kamtibmas, adalah terobosan besar yang pertama kali dilakujan di Indonesia.

“Penyuluh agama kamtibmas, yang melibatkan penyuluh dari semua agama ini pertama kali ada di Indonesia. Ini patut kita apresiasi dan dukung hal itu. Terbentuknya penyuluh kamtibmas agama pada saat ini, eksistensinya sebagai kerangka pikir untuk membangun kerukunan umat beragama,” tandas Bugis.

Baca Juga: Gubernur Luncurkan Website Maluku Cerdas

Sementara itu, Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar mengatakan, adanya penyuluh agama kamtibmas dapat memberikan energi positif kepada masyarakat untuk dapat melakukan kebaijan yang tentunya dapat berdampak pada kambtimas yang aman dan kondusif.

“Penyuluh itu layaknya seperti obor, sebagai penerang di kegelapan. Kalau kebenaran ada, maka teranglah di sekelilingnya dan saya bangga kepada para penyuluh ini, karena mereka sebenarnya berkorban untuk memberikan kebaikan kepada masyarkat,” ungkap kapolda.

Kapolda berharap, forum penyuluh agama kambtimas dapat dibentuk didaerah daerah, sehingga dalam mejalankan  program Dudu Bacarita Kamtibmas, forum ini dapat memberikan pemahaman secara rohani kepada masyarakat, terutama bagaimana menyikapi persoalan Covid-19 di negeri ini.

“Penandatanganan ini hanya akan jadi surat yang tidak berarti apabila kita semua tidak berniat untuk merealisasikan atau mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari, harapan saya juga forum ini dibentuk didaerah, sehingga para penyuluh agama dapat mengingatkan kepada masyarakat bahwa kita tidak boleh anggap enteng Covid-19,” harapnya. (S-45)