AMBON, Siwalimanews – Kapolda Maluku Irjen Refdi Andri mengungkapkan, dalam operasi ketupat Siwalima tahun 2021, maka semua anggota turun ke lapangan untuk memastikan kondisi keamanan berlangsung dengan baik.

“Semua akan turun ke lapangan untuk memastikan segala sesuatu berlangsung dengan aman dan baik,” jelas Kapolda dalam sambu­tannya membuka rapat koordinasi (Rakor) kesiapan pengamanan ope­rasi Ketupat Siwalima Tahun 2021, dan mengelar Opsnal situasi kam­tibamas bersama polres jajaran yang berlangsung di Rupatama Polda  Maluku, Kamis (15/4).

Kapolda mengatakan, beberapa kejadian yang terjadi di beberapa daerah seperti peledakan bom dan pe­nyerangan Mabes Polri harus perlu diwaspada dengan tingkat kesiagaan yang tinggi khususnya di Maluku.

“Contohnya ledakan bom pada salah satu gereja dan juga penye­rangan pada Mabes Polri. Untuk itu perlu waspada dengan tingkat kesia­gaan yang tinggi khususnya di Ma­luku ini,” katanya kapolda didam­pingi Wakapolda Brigjen Jan de Fretes.

Menurut kapolda, kegiatan ini pada tingkat mabes biasanya dilak­sanakan  satu  kali dalam setahun, tetapi untuk tingkat Polda di laksa­nakan tiga kali dalam satu tahun.

Baca Juga: Babinsa 1502-02 Amahai Himbau Warga Patuhi Prokes

Katanya, Sekda Maluku akan memberikan informasi terkait pe­nanganan Covid-19  dalam mengha­dapi bulan suci Ramadan.

“Kita juga akan mendapat infor­masi dari Kepala Dinas Perdaga­ngan Provinsi Maluku dan juga penjelasan dari BMKG ,” katanya.

Sementara itu, Sekda Maluku Kasrul Selang mengatakan, dalam menghadapi Ramadan tahun ini, ada tiga hal yang utama dilakukan gugus tugas yaitu, terkait kesehatan, sosial dan budaya.

“Satgas penanganan covid di ke­tuai oleh kepala daerah, satgas satu­nya berbicara tentang pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Hingga saat ini, akui Sekda, jum­lah terkonfirmasi Covid-19 di Malu­ku sebanyak 7.460. meninggal 115 orang, sedangkan untuk  kesembu­han cukup tinggi yang di rawat juga mulai turun. “Untuk kasus harian setiap minggu mengalami penuru­nan dan minggu-minggu terakhir yang paling tinggi tanggal 10 Januari 2021,” sebutnya.

Bila dibanding dengan nasional, Sekda mengaku, Maluku masih di atas nasional. Strategi yang sudah disiapkan salah satunya dengan dikeluarkannya panduan untuk menghadapi bulan suci Ramadan bagi daerah yang berada dalam zona merah.

Sedangkan menyangkut vaksinasi, kata Sekda, pelepasan masker akan dilakukan jika sudah mencapai 75 persen orang yang melaksanakan vaksin.

Sedangkan untuk pendidikan, direncanakan tahun ajaran baru ini akan dilaksanakan belajar tatap muda untuk para pelajar.

“Untuk yang melaksanakan mudik akan melakukan penataan di pintu-pintu masuk karena yang hanya bisa pergi orang yang melaksanakan perjalanan dinas, dan harus di sertai dengan sprin tugasnya dan tes antigen, surat ijn masuk (SKIM) akan diaktifkan kembali,” terangnya.

Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselana menyampaikan, dari bulan Maret sampai dengan Senin (12/4) sudah dilaksanakan rakor untuk membahas kondisi ketersediaan bahan pokok dan masalahnya.

“Untuk Maluku sudah mulai dilakukan pengamanan, dan  ada sembilan  langkah yang sudah dilakukan salah satunya mulai koordinasi dengan kabupaten kota se-Maluku,” katanya.

Menurutnya, semua dilakukan untuk menjamin ketersediaan dalam distribusi serta pengendalian harga bahan pokok menghadapi bulan suci Ramadan.

“Semua tim selalu standbye di lapangan karena sebelum jam 12 data harus diterima di kementerian perdagangan ,” imbuhnya.

Untuk kondisi stok kebutuhan mulai dari Januari sampai April, lanjut Elvis, setiap minggu ada 2 sampi 3  kapal yang masuk dari PT pelayaran, sehingga ketahanan ini dapat ter up-date setiap minggu.

Untuk diketahui, rakor tersebut dihadiri Sekda Maluku Kasrul Selang serta seluruh pejabat utama Polda Maluku, Kapolresta dan Kapolres jajaran dari berbagai instansi terkait diantaranya, Kepala Dinas Kesehatan Maluku dr. M. Ponto, Kepala Dinas Deperindag Maluku, Elvis Patiselano, dan Kepala BPBD Maluku Hendri Far Far. (S-19)