AMBON, Siwalimanews – Kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa – Abdulah Vanath, yang berlangsung di Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Jumat (8/11), dihadiri ribuan warga.

Lewerissa dalam orasi politik mengaku terharu dengan antuasiasme warga Buru Selatan untuk hadir dan mendengar visi, misi dan program kerja jika dirinya dan Abdulah Vanath dipercaya menjadi gubernur dan wakil gubernur Maluku.

Menurutnya, Buru Selatan merupakan satu dari sepuluh provinsi lain di Maluku yang belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah sebelumnya.

Pasangan lawamena telah  mengidentifikasi masalah di Maluku dan masalah yang terutama adalah kemiskinan yang membuat gelisah, sakit hati, kecewa dan merasa miris, sebab  Tuhan menganugerahkan kekayaan alam yang berlimpah bagi Maluku maka tidak pantas rakyat dan daerah Maluku berada di garis kemiskinan.

Selain kemiskinan, tingkat pengangguran yang sangat tinggi menjadi masalah serius, jadi kalau hari ini ada orang membanggakan diri seolah-olah Maluku ini baik-baik saja maka itu tidak benar.

Baca Juga: Kodam Tegaskan tak Ada Pertarungan Institusi di Pilkada

“Cobalah bertanya langsung kepada rakyat dan rakyat mereka akan menjawab dengan kejujuran bahwa memang Maluku lagi sulit saat,” bebernya.

Setiap tahun SMA, SMK dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta mencetak kelulusan belasan ribu orang tetapi lapangan pekerjaan tidak tersedia alias terbatas, sedangkan peluang menjadi TNI, Polri dan ASN sangat terbatas dengan jumlah formasi yang tersedia hanya seberapa akibatnya terlalu banyak angkatan kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan.

“Bagi pasangan Lawamena penciptaan lapangan kerja baru bukan hanya mimpi dan khayalan sebabnya kami punya rencana dan program jika Tuhan menghendaki menjadi gubernur dan wakil gubernur Maluku,” jelasnya.

Maluku kata Lewerissa terlalu kaya dengan potensi perikanan yang berlimpah dimana 37 persen potensi perikanan Indonesia ada di Maluku yakni di Laut Banda, laut seram dan laut Arafura.

Semua potensi perikanan tersebut  tidak pernah habis dan kalau pemimpin punya visi dan rencana yang bagus mestinya rakyat Maluku sejahtera, belum berbicara sumber daya alam lain seperti emas, nikel dan emas termasuk daerah tujuan wisata yang sangat banyak.

Disisi lain begitu banyak persoalan di Buru Selatan yang belum mendapatkan sentuhan mulai dari kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan hingga infrastruktur.

“Kondisi Maluku saat ini tidak baik-baik saja, begitu banyak masalah yang terjadi di daerah ini termasuk di Buru Selatan seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan,” ujar Lewerissa.

Buru Selatan kata Lewerissa kedepannya harus mendapatkan perhatian yang sama dengan daerah lain di Maluku dari semua aspek termasuk infrastruktur jalan dan jembatan.

Tak hanya itu persoalan listrik yang dihadapi masyarakat di Buru Selatan juga harus diselesaikan jika masyarakat memberikan kesempatan kepadanya paslon lawamena untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur Maluku.

Lewerissa pun tegaskan, ada banyak program yang pasangan Lawamena siapkan untuk melakukan perubahan di Maluku yang tidak muluk-muluk, seperti jika teridentifikasi di satu desa masalahnya air bersih maka harus pastikan air bersih masuk dan terlayani ke masyarakat.

“Juga kalau tahu di desa itu hancur karena tidak ada talud, maka diupayakan agar talud dibangun. demikian pula infrastruktur jalan, jembatan rusak, maka pastikan itu harus diperbaiki,” jelasnya.

Semua itu dapat dilakukan karena ini uang negara/daerah artinya yang diperlukan dari seorang pemimpin hanya merencanakan dan membahas anggarannya dengan DPRD.

“Kalau anggarannya tidak cukup menghadap Presiden langsung. Pak Prabowo Presiden Indonesia merupakan pimpinan partai saya dan yang berikan perintah untuk bangun Maluku maka saya yakin pemerintah pusat akan menaruh perhatian lebih kepada Maluku,” terangnya.

Lewerissa yakin bersama Abdullah Vanath dan seluruh elemen akan  mampu membawa Negeri ini keluar dari keterpurukan dan bisa mengejar ketertinggalan.(S-20)