AMBON, Siwalimanews – Sekda dan juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Maluku Kasrul  Selang mengklaim, bukti uji sam­pel swab dari laboratorium dibe­rikan kepada pegawai Pemprov Maluku yang dinyatakan positif terpapar Covid-19.

“Bukti yang kita kirimkan ke masing-masing kepala OPD yang menerangkan stafnya dinyatakan positif dan negatif covid,” kata Kas­rul Selang, kepada wartawan di Kan­tor Gubernur Maluku, Rabu (7/10).

Kasrul lalu menunjukan selem­bar kertas yang diteken oleh Ke­pala Dinas Kesehatan Maluku, Mei­k­yal Pontoh. Pada lembaran kertas itu tertulis nama, umur, jenis ke­la­min, hasil pemeriksaan labora­to­rium medote RT-PCR, keterangan dan nilai CT.

“Ini buktinya ada ini, ini contohnya, itu yang dikirim ke masing-masing kepala OPD,” kata Kasrul, sambil menutup pada pagian kolom nama.

Padahal yang ditunjukan Kasrul bukan bukti hasil uji lab yang dite­ken oleh kepala laboratorium. Te­tapi hanya rekapan nama-nama pega­wai yang dinyatakan positif atau ne­ga­tif yang diklaim sebagai bukti uji lab. “Jadi siapa bilang kita tidak mem­­berikan hasil. Hasilnya ada ini dan kita berikan ke kepala dinas dan ditandatangani oleh Kepala Di­nas Kesehatan Maluku,” tandas­nya.

Baca Juga: Kapolda tak Perlu Tunggu Laporan

Divonis Corona Tanpa Bukti

Seperti diberitakan, tak hanya masyarakat, namun ratusan pegawai Pemprov Maluku divonis positif terpapar Virus Corona tanpa diberikan bukti diberikan hasil uji sampel swab dari laboratorium.

Swab massal dilakukan Dinas Kesehatan Maluku pada bulan Juli hingga September lalu, terhadap seluruh pegawai yang berada di 34 OPD di lingkup Pemprov Maluku.

“Kurang lebih 200 yang dinyata­kan positif,” kata salah satu pega­wai Biro Umum Setda Maluku, kepada Siwalima, Senin (5/10).

Mereka yang divonis terpapar corona diantaranya dari Badan Pendapatan Daerah, Keuangan, Biro Umum, Biro Humas dan Proto­kol, Bagian Keuangan dan Kes­bangpol.

Pegawai yang juga eks pasien covid ini, mengaku menjalani ka­rantina pada awal Agustus, dan hi­ngga sembuh tidak pernah dibe­rikan bukti hasil pemeriksaan swab dari laboratorium.

“Saya dinyatakan postitif setelah swab massal dilakukan pada Juli lalu dan tanggal 3 Agustus saya mu­lai menjalani karantina, seka­rang sudah beraktifitas kembali. Pihak Di­nas Kesehatan tidak per­nah mem­berikan bukti, kalau saya dinyatakan positif baik surat atau dalam bentuk apapun,” data dia, yang meminta namanya tak diko­rankan.

Dia juga mengaku, sudah me­minta bukti pemeriksaan swab ke pihak puskesmas dan Dinas Ke­sehatan, tetapi tidak pernah ditanggapi. “Saya bingung, sejak ditelepon kalau saya positif dan karantina, saya minta bukti, mana, sampai sembuh juga tidak pernah dikasih,” tandasnya.

Dia juga takut banyak ngotot, karena sudah diancam. Kalau buka mulut,  tunjangan kinerja daerah (TKD) tak diberikan.

“Kita ini kan hanya pegawai kecil, banyak ngomong TKD ditahan, jadi ikut saja. Padahal tak ada kaitannya positif covid dengan TKD,” ujarnya.

Pegawai lain yang divonis Covid-19  juga mengakui hal yang sama. Hingga ia sembuh, bukti hasil pemeriksaan swab tidak diberikan.

“Katong hanya ikut perintah, diswab. Beta diberitahukan positif lewat telepon, dan sampai selesai karantina beta tidak pernah me­nerima bukti hasil pemeriksaan swab yang menyatakan beta positif,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan di salah satu biro. Ia mengaku, telah mengikuti swab test, dan hasilnya positif. “Disampaikan positif, beta ikut saja. Tapi beta karantina mandiri di rumah. Yang heran, bukti pemeriksaan swab seng diberi­kan,” ujarnya.

Dia juga tak berani macam-macam, karena taruhannya TKD tidak diberikan. “Kalau buka ke publik TKD ditahan, padahal TKD itu hak pegawai,” tandasnya.

Sebelumnya, banyak warga Kota Ambon juga mengungkapkan keti­dakberesan kerja di gugus tugas. Mereka dinyatakan positif melalui pesan whatsapp atau telepon. Tetapi tidak pernah diberikan bukti hasil pemeriksaan swab. Sudah diminta, tapi tidak diberikan.

Olehnya warga tak percaya lagi dengan gugus tugas dalam pe­nanganan Covid-19.

Sementara Ketua Harian Satgas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan mengaku, sampai hari ini pegawai lingkup di Pemprov Maluku yang sudah melakukan swab tes sebanyak 2.421 orang. “250 orang dinyatakan positif, sedangkan 503 orang masih menunggu hasil swab, sedangkan sisanya dinyata­kan negatif,” jelas Kasrul. (S-39)