AMBON, Siwalimanews – Penculikan terhadap Muham­mad Syahrul Wadjo dikecam oleh pengurus dan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Mereka mendesak polisi serius mengusut dan menangkap para pelaku.

“Kami mengutuk keras tindakan penculikan terhadap adinda kami, Muhammad Syahrul Wadjo. Kami minta pihak polisi mengusut tuntas kasus ini,” tandas Penjabat Ketua Umum PB HMI, Arya Kharisma Hardy, melalui pesan WhatsApp kepada Siwalima, Kamis (3/9).

Jika tidak segera diselesaikan, kata Hardy, HMI akan mengambil langkah-langkah sebagaimana mestinya. Namun, dia tidak menje­laskan apa maksud dari pernya­taannya tersebut.

Hal yang sama juga disam­paikan Ketua Umum Badan Koor­dinasi HMI Maluku-Maluku Utara, Tahir Wailissa. Dia berharap polisi mengungkap para pelaku dan aktor intelektual dibalik aksi penculikan tersebut.

“Insiden penculikan itu meru­pakan rangkaian tak terpisah dari aksi demonstrasi,” ujar Wailissa.

Baca Juga: Hakim Vonis Ringan Polisi Bandar Narkoba

Wailissa mengakui, Syahrul Wadjo merupakan kader HMI. Namun secara institusi HMI tidak terlibat secara langsung dalam aksi demo kantor gubernur.

Meski begitu, dia sangat menye­salkan peristiwa penculikan ter­sebut, dan meminta polisi segera menangkap para pelaku.

“Kami berharap polisi bisa menangkap dan memproses hu­kum para pelaku,” tandas Wailissa.

Mantan presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Nasid Marasabessy juga meminta aparat kepolisian serius mengusut penculikan Syahrul.

“Kami meminta kepada aparat kepolisian untuk  mengusut tuntas peristiwa yang terjadi, terhadap adik kami. Sebagai salah satu mantan aktivis sangat meng­harapkan kepolisian bisa meng­usut tuntas kasus itu,” tandas Marasabessy.

Di era demokrasi sekarang ini, kata Marasabessy, orang bebas penyampaikan   pendapat. Karena itu, tidak boleh ada tindakan intimidasi dan lainnya.

“Harus diselesaikan sesuai dengan proses hukum yang ada” ujar Marasabessy.

Kader HMI Mizwar Tomagola ikut mengecam keras bentuk premanisme terhadap rekannya.

“Entah motifnya apa. Tapi yang jelas ini bagian dari mengintimi­dasi aktivis,” tandasnya.

Tomagola berharap, pihak kepolisian melihat rangkaian kejadian ini secara utuh.

“Otak dibalik penculikan ini perlu diusut. Ini pelecehan atas nama konstitusi,” ujarnya. (Cr-1)