AMBON, Siwalimanews – Jumlah tenaga kerja yang melakukan pendaftaran program pra kerja di Maluku minim. Hal ini disebabkan karena faktor, jaringan dan pengusaan informasi dan telekomunikasi.

Hal ini dikemukakan oleh Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Maluku, M.Taib Banjard dalam rapat bersama antara tim pengawas II Covid-19 DPRD Maluku yang dipimpin Wakil Ketua Aziz Sangkala, Rabu (29/7).

Dikatakan, kuota program kartu pra kerja yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat sebanyak 37.656 orang, namun sampai dengan penyaluran tahap ketiga penerima manfaat dari program pra kerja hanya sebanyak 6.354 orang diseluruh Maluku.

“Kuota untuk Maluku itu sebanyak 37.656 orang namun sampai dengan penyaluran tahap ketiga penerima manfaat dari program pra kerja hanya sebanyak 6.354 orang diseluruh Maluku,” ungkap Banjard.

Lantas Banjar menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan Dinas Nakertran kekurangan jumlah peserta kartu pra kerja dari daerah-daerah disebabkan faktor jaringan dan penguasaan teknologi informasi telekomunikasi.

Baca Juga: Ketua Klasis Pulau Aru: GPM Bersikap Netral di Pilkada

“Hasil pengamatan kami kekurangan jumlah peserta dari daerah-daerah yang kelihatan kecil disebabkan, faktor signal dan penguasaan teknologi informasi dan telekomunikasi,” tegasnya.

Menurut Banjar, kedua faktor itu ditemukan sebab mekanisme pendaftaran dalam program kartu pra kerja menggunakan sistim online langsung dilakukan oleh masyarakat dan diterima admin yang berada pada Kementerian Koordinator Perekonamian RI di Jakarta yang mana jika KTP yang bersifat online langsung diverifikasi.

Sambungnya, dari tiga gelombang yang sudah dilakukan transfer dana, jumlah uang yang beredar di Maluku mencapai 5.527.200.000 yang mana apabila dibandingkan dengan kuota penerima 37.656 orang maka seharusnya jumlah uang yang akan terserap di Maluku dan beredar di Maluku sebesar 96.022.800.000.

Karena itu, Disnakertrans Maluku maupun Kabupaten/Kota terus mendorong agar  masyarakat dapat mengikuti program kartu pra kerja. Dengan demikian uang beredar maupun daya beli masyarakat akan lebih meningkat, agar para pengusaha produksi tetap bergairah untuk berproduksi.

Untuk diketahui, data kartu pra kerja sampai dengan gelombang ketiga jumlah total 6354 yang ikut di Maluku dengan rincian Kota Ambon, 3.530 orang, Kabupaten Kepulauan Tanimbar 139 orang, Kabupaten Buru 463 orang, Kabupaten Buru Selatan 98 orang.

Kabupaten Kepulauan Aru 60 orang, Kabupaten Maluku Barat Daya 51 orang, Kabupaten Maluku Tengah 1.098 orang, Kabupaten Maluku Tenggara 189 orang, Kabupaten SBB 408 orang, Kabupaten SBT 195 orang dan Kota Tual 123 orang penerima manfaat. (Cr-2)