AMBON, Siwalimanews – Menjelang berakhirnya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona di Kota Ambon bertambah.

PSBB II diberlakukan sejak 6 Juli, dan akan ber­akhir pada Minggu 19 Juli 2020. Tujuan PSBB untuk menekan laju penyebaran virus corona, belum mem­buahkan hasil.

Gugus Tugas Covid-19 Maluku merilis terjadi pe­nambahan kasus positif pada Rabu (15/7) sebanyak 20 ka­sus. Kota Ambon terbanyak dengan 17 kasus. Tiga sisanya dari Kabu­paten Malra, Kota Tual dan Kabu­paten SBB, masing-masing satu kasus.

“Hari ini di Maluku bertambah 20 kasus, masing-masing Kota Ambon 17 kasus, Kabupaten Malra 1 kasus, Kota Tual 1 kasus dan Kabupaten SBB 1 kasus,” kata Ketua Harian Gu­gus Tugas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang dalam rilisnya yang diterima Siwalima, tadi malam.

Mereka yang positif terpapar dari Kota Ambon masing-masing; perem­puan inisial I (20), laki-laki inisial YM (47), perempuan inisial MR (35), pe­rempuan inisial NT (33), perempuan inisial SRM (24), laki-laki inisial W (47), laki-laki inisial MP (23), laki-laki inisial A (20) dan perempuan inisial NS (39).

Baca Juga: Ratusan ASN Pemprov Terpapar Corona

Selanjutnya perempuan inisial AL (44), perempuan inisial NS (32), perempuan inisial FA (27), perem­puan inisial MEL (22), laki-laki inisial PAS (26), laki-laki inisial SAW (52) perempuan inisial GLP (51) dan laki-laki inisial ABR (21).

“Bertambahnya 17 kasus ini menjadikan Kota Ambon memiliki jumlah terkonfirmasi sebanyak 660 orang, sembuh 425 pasien dan meninggal 13 orang,” ujar Kasrul.

Sedangkan dari Kabupaten Malra yang terkonfirmasi positif, yakni laki-laki inisial FVN (27), sehingga jumlah kasus positif di kabupaten ini menjadi 20 kasus.

Sementara tambahan satu kasus dari Kota Tual, yakni laki-laki inisial SGB (28). Dengan tambahan ini, maka jumlah kasus positif sebanyak 15 orang.

Kemudian dari Kabupaten SBB, perempuan inisial M (35), sehingga jumlah kasus positif di kabupaten berjuluk Saka Mese Nusa ini seba­nyak tujuh orang.

Selain penambahan 20 kasus di Maluku, ada 11 pasien yang dinya­ta­kan sembuh dari Kota Ambon, masing-masing pasien nomor 269 perempuan inisial EK, pasien 367 laki-laki inisial LP, pasien 442 perempuan inisial IR, pasien 525 perempuan inisial FL, pasien 636 laki-laki inisial SFS.

Selanjutnya pasien nomor 676 perempuan inisial GNR, 692 laki-laki inisial JS, 707 perempuan inisial LL, 759 laki-laki inisial ZP, 760 laki-laki inisial YP dan pasien nomor 838 laki-laki inisial LA. “Secara keseluruhan jumlah yang terkonfirmasi di Maluku 920 kasus, 579 sembuh dan 17 ­dunia,” ungkap Kasrul.

ODP dan PDP Turun

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Maluku turun.

Sampai dengan Rabu 15 Juli, jumlah ODP sebanyak 267 orang, dimana Kota Ambon 256 orang dan Kabu­paten Maluku Tengah 11 orang.

Sedangkan jumlah PDP 82 orang, terdiri dari Kota Ambon 79 orang dan Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 3 orang.

Gugus tugas juga menjelaskan, penanganan medis dilakukan pada beberapa rumah sakit maupun tempat karantina. Di RSUD dr. M. Haulussy sebanyak 56 orang yang dirawat, terdiri dari 13 PDP, dan 43 pasien terkonfirmasi.

Kemudian di Rumkit Tk. II dr. J. A. Latumeten ada 8 orang, terdiri dari 7 PDP dan 1 pasien terkonfirmasi, RS­AL dr. F. X. Suhardjo sebanyak 11 pa­sien terkonfirmasi dan RSUP dr. Jo­hanes Leimena 2 pasien terkonfirmasi.

Selanjutnya di BPSDM Maluku ada 25 pasien terkonfirmasi, RS Bha­yang­kara 7 pasien terkonfirmasi dan RSUD dr. Ishak Umarella Tulehu sebanyak 18 pasien terkonfirmasi. (S-39)