AMBON, Siwalimanews – Dinas PUPR Maluku dike­cam, karena tidak memper­hatikan akses jalan di Jezirah Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.

Kerusakan akses jalan ter­sebut terjadi sejak beberapa tahun lalu dan telah dila­porkan ke Dinas PUPR na­mun hingga kini belum ada perbaikan.

Kecamatan ini disampai­kan anggota DPRD Provinsi Maluku daerah pemilihan Kabupaten Maluku Tengah, Halimun Saulatu kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (26/4).

Halimun menegaskan, per­soalan kerusakan infra­struk­tur jalan di Leihitu bukan ba­ru terjadi tetapi sejak bebe­rapa tahun lalu.

Menurutnya, berbagai upa­ya telah dilakukan pihak­nya, termasuk dengan me­nyampaikan kondisi keru­sakan jalan dan jembatan kepada Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas PUPR namun sayangnya belum ada perbaikan.

Baca Juga: Si Jago Merah Ngamuk, 7 Rumah di Amaci Terbakar

“Kondisi kerusakan itu sudah bertahun-tahun dan sudah di­sam­paikan tapi sampai sekarang belum pernah ada perhatian dari Pemrov Maluku melalui Dinas PUPR,” kesal Halimun.

Dikatakan, Pemprov Maluku tidak boleh membiarkan persolaan ke­rusakan infrastruktur jalan dan jembatan di jazirah Leihitu terjadi terus menerus mengalami kerusa­kan tanpa ada upaya perbaikan.

Jika dibiarkan, lanjut dia, maka dipastikan kedepannya akses jalan jembatan akan mengalami kerusakan parah dan nyaris terputus, apalagi ruas jalan yang bersebelahan langsung dengan pesisir pantai.

Selain itu, masyarakat di Provinsi Maluku termasuk di jazirah Leihitu akan memasuki musim penghujan yang berdampak pada kerusakan akses jalan yang lebih parah lagi, jika tidak ditangani segera oleh Dinas PUPR Maluku.

“Jalan di Leihitu itu kan status jalan provinsi dan sudah banyak jalan dan jembatan yang hampir putus. Jadi kami minta Pemprov segera memperhatikan infratruktur di jazirah Leihitu,” tegas Saulatu.

Menurut Saulatu, kerusakan akses jalan yang terjadi sudah pasti menghambat aktivitas perekonomian masyarakat, dan pada akhirnya mengakibatkan ekonomi daerah juga menjadi lesu sebab sebagian besar pedagang di Pulau Ambon berasal dari jazirah Leihitu dan Leihitu Barat.

“Musim hujan mulai terjadi jadi jika minta PUPR Maluku segera memperhatikan infratruktur, sehingga aktivitas dapat berjalan dengan baik lagi,” pintanya. (S-20)