Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia akan berlangsung secera serentak pada 27 November 2024.  Dengan mengacu pada data KPU, maka pilkada 2024 ini akan diikuti oleh 545 daerah di Indonesia yang terdiri dari 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota.

Sistem Pilkada serentak tahun 2024 ini adalah yang kelima kalinya diselenggarakan di Indonesia, sekaligus yang pertama kalinya melibatkan seluruh provinsi, kabupaten/kota di Indonesia.

Dalam perhelatan politik ini tentunya seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat ikut serta menyalurkan hak suara, untuk bisa bersama-sama menentukan pemimpin daerah yang akan menentukan daerah Maluku ke depannya.

Pada dasarnya, pilkada yang diselenggarakan seceara serentak di Indonesia memiliki dasar hukum yang kuat karena tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 22 E ayat 1 yang menyatakan bahwa Pemilu dilaksanakan secara umum berdasarkan pada asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. Hal itu bukan sekdar legal formal semata, tetapi harus diimplementasikan dan diwujudkan karena Pemilu dikatakan sebagai perwujudan kedaulatan rakyat, sebagai salah satu prinsip demokrasi yaitu pemerintahan yang bersumber dari, oleh, dan untuk rakyat.

Oleh sebab itu, rakyat memiliki peranan penting ikut mengontrol pemerintah dan masyarakat berhak untuk memilih pemimpinnya. Di Maluku sendiri dalam pelaksanaan pilkada akan diikuti oleh 45 calon kepala daerah untuk tingkat Provinsi tercatat 3 pasangan calon kepala daerah yakni, Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath, Murad Ismail-Michael Wattimena dan Jeffry Apolly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas.

Baca Juga: Netralitas Dalam Pilkada

Kota Ambon ada 4 paslon yaitu, Bodewin Melkias Wattimena-Elly Toisutta, Agus Ririmasse-M. Novan Liem, Yance Wenno-Syarif Bakrie Asyathry dan M. Tadi Salampessy-Dominggus Luhukay

Untuk Kabupaten Maluku Tengah tercatat ada 4 paslon yiatu, Mirati Dewaningsih-Daniel Wendy Nurahua, Andi Munaswir-Tina Welma Tetelepta, Zulkarnain Awat Amir-Mario Lawalata dan Ibrahim Ruhunussa-Liliane Aitonam.

Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 3 paslon yaitu, Muhamad Taher Hanubun-Carlos Viali Rahantoknam, Djamaludin Koedoeboen-Wilybrodus Lefteuw dan Martinus Sergio Ulukyanan-Ahmad Yani Rahawarin.

Kabupaten Buru ada 4 paslon yaitu, Amus Besan-Hamzah Buton, Ikram Umasugi-Sudarmo, Muhammad Daniel Rigan-Harjo Udanto Abukasim dan Abd. Aziz Hentihu-Gadis Siti Nadia Umasugi.

Berikutnya, Kabupaten Seram Bagian Barat sebanyak 5 paslon yang akan memperebutkan kursi bupati dan wakil SBB yaitu, M.Hatta Hehanussa-Stenly Salenussa, Asri Arman-Selfinus Kainama, Fransiane Puttileihalat-Taher Bin Ahmad,  Timotius Akerina-Yudin Hitimala dan Samson Ricardo Atapary-Rasyid Lisaholet.

Kabupaten Seram Bagian Timur akan diikuti oleh 5 paslon yaitu, Fahri Husni Alkatiri-Mohamad Mifta Thoha R. Wattimena, Abdul Malik Kastela-Arobi Kelian, Rohani Vanath-Madja Rumatiga, Agil Rumakat-Enver A.R Wattimena dan Idris Rumalutur-Hasan B Musaad.

Berikutnya, Kabupaten Kepulauan Tanimbar diikuti 5 paslon yaitu, Adolof Bormasa-Hendrikus Serin, Julianus A Uwuratuw-Polikarpus Lalamafu, Piterson Rangkoratat-Hendrik J Oratmangun, Melkianus Sairdekut-Kevin Keliduan dan Ricky Jauwerisa-Juliana Ratuanak.

Kabupaten Kepulauan Aru diikuti 2 paslon yaitu, Timotius Kaidel-Mohammad Djumpa dan Temi Oersepuny-Hadi Djumaydi Saleh.

Kota Tual tercatat 4 paslon yang akan memperebutkan kursi Walikota dan Wakil Walikota Tual yaitu, Akhmad Yani Renuat-Amir Rumra, M. Rum Ohoirat-Fauzan Amir Tamher, Hari Suharto Adyaksa Tamher-Aliyah Lestari Sayuti dan Usman Tamnge-Baharudin Farawowan.

Kabupaten Maluku Barat Daya ada 3 paslon yaitu, Benyamin Thomas Noach-Agustinus Lekwardai Kilikily, Hendrik Natalus Christian-Hengky R.A. Pelata, dan Simon Moshe Maahury-John Johiands Uniplaita.

Terakhir Kabupaten Buru Selatan diikuti oleh 3 paslon yaitu, Safitri Malik Soulisa-Hemfri Lesnussa, La Hamidi-Gerson Eliaser Selsily dan Abdul Haris Wally-Elisa Ferianto Lesnussa.

Karena hak untuk menentukan pemimpin lima tahun kedepan berada di tangan rakyat, maka rakyat haruslah cerdas dalam memilih pemimpin. Pilihan yang tepat justru akan melahirkan pemimpin yang tepat pula.

Dalam memilih pemimpin tidak sekedar karena ada hubungan-hubungan emosional semata, karena kepentingan-kepentingan politik tertentu, tetapi pilihlah yang cerdas pemimpin yang berkualitas, yang tidak janji-janji semata tetapi yang dapat dipegang janjinya, yang bekerja sungguh-sungguh bagi rakyat, dan program-programnya menyentuh langsung kepentingan rakyat.

Karena pilkada serentak akan menjadi pengalaman penting, para paslon diharapkan bisa menjaga dan merawat kepercayaan rakyat, aparat penyelenggara dan badan pengawasan diharapkan juga bisa bekerja dengan baik, sehingga Pilkada 2024 ini berlangsung dengan baik, aman, damai serta demokratis. (*)