AMBON, Siwalimanews – PT Angan Kreasi Semesta yang ditunjuk sebagai event organizer pelaksana kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dan pengurus kelembangaan desa, menepis informasi, bahwa mereka telah melakukan penelantaran terhadap ratusan kades dan perangkat desa dari Kabupaten MBD yang mengikuti kegiatan tersebut di Ambon.

Selain itu, pihak EO ini juga yang mengelola kegiatan dimaksud bertanggungjawab soal uang pengganti dari seluruh peserta yang berjumlah 468 orang itu.

Project Manager PT Angan Kreasi Semesta Irfan Rahmansyah, kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Sabtu (21/9) menjelaskan, semua peserta yang hadir difasilitasi penuh, mulai dari perjalanan ke tempat kegiatan hingga hotel.

“jadi nggak ada yang ditelantarkan, semuanya kita sediakan, kita fasilitasi juga,” tandasnya.

Ia mengaku, insiden kemarin yang terjadi, hanya salah paham. Dimana para peserta hanya sedang menunggu giliran untuk menerima pergantian biaya transport.

Baca Juga: Ikut Pelatihan di Ambon, Ratusan Perangkat Desa MBD Ditelantarkan

“Karena ada ratusan peserta yang ikut, sehingga EO merasa waktu yang mepet karena kegiatan selesai bersamaan dengan waktu cek out hotel. Jadi emang ini mis komunikasi saja, sehingga apa yang disampaikan adalah ungkapan kekecewaan, dan kita pahami itu, karena ada delay sehingg informasinya ditelantarkan,” jelasnya.

Oleh sebab itu kata dia, semua hal-hal yang berkaitan dengan EO sudah tidak ada masalah dan itu pihaknya jamin sebab semua sudah diselesaikan.

“Kami jamin sudah clear untuk masalah ini,” tandansya.

Sebelumnya diberitakan, sekitar 468 perangkat desa dari MBD diterlantarkan oleh pihak Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, yang menyelenggarakan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dan pengurus kelembangaan desa yang dilaksanakan di Kota Ambon.

Ratisan perangkat desa ini,  diminta mengikuti pelatihan dengan biaya perjalanan ditanggung masing-masing, dan dijanjikan akan diganti usai kegiatan.

Namun setelah kegiatan berakhirn pada, Jumat kemarin, uang pengganti justru diberikan tidak sesuai dengan yang telah mereka keluarkan yakni sebesar Rp3 juta. Pasalnya, sebagian peserta datang dengan kapal laut namun sebagian juga dengan pesawat. (S-25)