AMBON, Siwalimanews – Masih tingginya harga kebutuhan masyarakat, membuat Pemerintah Kota Ambon melanjutkan program pangan murah yang diseleng­garakan sejak bulan Juli lalu.

Salah satu upaya guna menekan tingginya harga barang kebutuhan masyarakat dengan menggelar pasar murah lewat program GPM yang dilaksanakan setiap hari Selasa.

Pelaksana Tugas Kadis Kominfo dan Persandian Kota Ambon Ronald Lekransy, Selasa (8/10) menjelaskan gerakan pangan murah terus dilakukan.

“Pemkot melalui Tim Pengenda­lian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ambon terus berkoordinasi dengan semua pihak sehingga ketersediaan dan harga pangan tetap terkendali dan kegiatan ini berlangsung tidak hanya saat ini, namun secara kontinyu,” jelasnya.

Kegiatan ini juga merupakan agenda rutin menjadi salah satu implementasi dari strategi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dikoordinasikan oleh OPD teknis.

Baca Juga: Pendaftar QR Code Pertalite Papua-Maluku Capai 66.778 Kendaraan

“Dinas Perindag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Dinas Perikanan  menjual bahan kebutuhan pangan yang lebih murah, diban­dingkan harga pasar,” urainya.

Untuk itu dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan pasar murah untuk berbelanja bahan kebutuhan pangan dengan harga lebih terjangkau karena telah disubsidi oleh pemerintah.

“Masyarakat dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau sehingga terjadi perputaran eko­nomi yang dapat meningkatkan roda perekonomian,” katanya.

Bahan kebutuhan yang dijual seperti beras premium Rp 65.000/5kg, Beras SPHP Rp 61.000/5 kg, telur ayam Rp.53.000/rak, minyak goreng Rp14 000/botol, bawang merah Rp 25. 000/kg, bawang putih Rp 35.000/kg, sayur- sayuran segar Rp 6.000/ikat, cabe keriting Rp 35.000/kg, cabe rawit Rp40.000/kg, dan gula pasir Rp 16.000/kg.

Untuk diketahui, berdasarkan rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ambon perkembangan inflasi pada bulan Agustus 2024 yakni untuk Month to Month (M-to-M) mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, year to date (y-to-D) inflasi 2,08 persen sedangkan angka inflasi Year on Year (YoY) sebesar 3,46 persen (S-29)