MASOHI, Siwalimanews – Warga Teluti, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah (saat ini mulai menggunakan angkutan laut tradisional untuk melakukan aktivitas penyeberangan dari dan ke Tehoru atau sebaliknya.

Camat Tehoru Rusman Angkotasan yang dikonfirmasi Siwalimanews mengaku mengaku, kalau masyarakat menggunakan angkutan tradisional laut dikarenakan akses jalan melalui jembatan belum bisa dilakukan.

“Iya benar,saat ini warga mengunakan moda transportasi tradisional, diantaranya long boat atau perahu nelayan tuna, bahkan saya juga telh mencoba modatransportasi ini,” ungkap Angkotasan saat dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Selasa,(11/7).

Angkotasan menjelaskan, pemerintah kecamatan bersama dengan warga serta pemilik long boat telah sama-sama bersepakat untuk tidak mamasang tarif tinggi bagi warga yang hendak mengunakan jasa penyeberangan ini.

“Kita bersama warga dan pemilik long boat telah sepakat, untuk sekali menyeberang disepakati dengan harga Rp35 ribu. Sementara untuk barang seperti sepeda motor di patok dengan harga Rp100 ribu,’ urai Angkotasan.

Baca Juga: Yermias Akui Taka Ada Keberpihakan PUPR Dalam Pemeliharaan Jalan

Menurutnya, penyediaan transportasi yang sementara disediakan warga atas kesepakan bersama dengan pemerintah kecamatan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik dan bisa membantu aktivitas warga saat ini.

Ia juga mengharapkan agar perbaikan jembatan Kawa Noa pasca terjadi banjir dapat segera disikapi agar kelancaran aktivitas warga dapat kembali normal seperti sedia kala.

Saat ini memang air di sungai Kawa Noa masih belum surut. Meski demikian, pihaknya bersama warga berharap banjir dapat mereda agar upaya penanganan dapat pula dilakukan.

“Tentu kami sangat berharap pihak BPJN nantinya dapat bergerak cepat setelah  air surut, apakah dengan menyediakan jembatan darurat atau apapun bentuk teknisnya. Tentu harapan ini agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal meskipun dalam kondisi darurat,” pungkansya.(S-17)