Bakal Calon Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dipastikan berpasangan dengan Abdullah Vanath di Pilkada Maluku, 27 November mendatang.

Bukti kepastian HL, sapaan akrab Hendrik Lewerissa itu berpasangan dengan mantan Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Abdullah Vanath setelah mereka menerima rekomendasi dari Partai Perindo semalam di DPP Perindo.

Anggota DPR RI dapil Maluku itu tampil bersama AV, sapaan akrab Abdullah Vanath menerima rekomendasi Partai Perindo

Rekomendasi Partai Perindo ini diserahkan kepada Hendrik Lewerissa didampingi Abdulah Vanath, dan disaksikan oleh sejumlah rekannya dari DPD Partai Gerindra Provinsi Maluku, di Kantor DPP Partai Perindo, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2024) malam..

Penyerahan rekomendasi Perindo kepada HL dan AV membuktikan bahwa HL semakin mantap maju bersama AV dalam perhelatan Pilkada 27 November mendatang.

Baca Juga: Mungkinkah HL Gandeng AV?

Padahal sejak awal, mantan Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi sangat optimis berpasangan dengan HL. Tak tanggung-tanggung mantan Bupati Buru dua periode itu bahkan datang ke Partai Golkar mendampingi HL bertemu secara langsung dengan Airlangga Hartarto.

Selain itu, dalam beberapa kesempatan RU dengan yakin rekomendasi partai berlambang pohon beringin itu akan tetap diberikan kepada dia dan HL.

Itulah dinamika politik, segala sesuatu belum pasti dan dalam hitungan menit pun bisa saja mengalami perubahan.

HL sudah pasti mempertimbangkan secara matang sehingga memutuskan berpasangan dengan Abdullah Vanath dalam pilkada Maluku. Mungkin saja HL sudah mengetahui jika rekomendasi Golkar belum pasti, sehingga dirinya berupaya membangun komunikasi politik dengan sejumlah partai politik termasuk komunikasi dengan Abdullah Vanath.

Lalu dengan digandengnya HL berpasangan dengan Abdullah Vanath, apakah kemudian Partai Golkar akan memberikan rekomendasi ke HL, ataukah sebaliknya potensi HL untuk mendapatkan rekomendasi partai berlambang pohon beringin itu sangat sulit, apalagi ketua umum Airlangga Hartarto telah mengundurkan diri.

Kemungkinan mendapatkan rekomendasi Partai Golkar sudah pasti bakal terganjal, apalagi kader-kader Golkar mulai pasang badan menolak HL, dan meminta agar DPP tidak memberikan rekomendasi kepada HL, tetapi berikan kepada RU.

Wajar-wajar saja jika kader Partai Golkar Maluku khususnya menolak HL dan meminta agar DPP Partai Golkar tidak memberikan rekomendasi kepada yang bersangkutan. Kekecewaan kader-kader beringin di Maluku khususnya di tingkat DPD agar Ketua DPD bisa maju mengambil posisi sebagai balon Wakil Gubernur Maluku merupakan hal lumrah, karena mereka juga sudah bersama-sama dengan Ramly Umasugi melakukan berbagai lobi-lobi politik agar bisa mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar termasuk intens membangun komunikasi politik dengan HL.

Namun keputusan HL untuk menggandeng Abdullah Vanath sudah mantap, dan sudah pasti HL memikirkan konsekuensi politiknya kedepan. Apakah Golkar akan berikan rekomendasi ke HL? Itu kewenangan DPP, dan pastinya kader-kader beringin ini dan publik akan menunggu keputusan DPP tersebut. (*)