AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 112 ASN di Pemkot Ambon po­sitif terpapar Covid-19.

Ratusan orang ini ter­konfirmasi positif  berdasarkan hasil swab test terhadap 548 ASN pada 13 organisasi perangkat daerah (OPD).

“Jadi ada 112 yang terkonfirmasi dari swab test pada  OPD yang memiliki kontak langsung dengan masyarakat, dan dinas yang pe­gawainya tergabung dalam mena­ngani Covid-19,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, kepada warta­wan, Senin (7/9).

Wendy menguraikan, ratusan perhatian pemerintah pusat kepada Maluku, walaupun disaat ini angga­ran negara cukup terkuras dalam me­nunjang upaya pencegahan pena­nga­nan Covid-19.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Ma­luku, Muhammad Marasabessy menyebutkan, anggaran tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2020.

Baca Juga: Kasrul: Dua Pimpinan OPD Pemprov Terpapar Covid-19

“Untuk ruas jalan lingkar Pulau Haruku, kita sudah dapat 19 miliar untuk pembangunannya,” kata Ma­ra­sabessy.

Selain jalan lingkar Pulau Haruku, kata Marasabessy, Gubernur Malu­ku, Murad Ismail  terus mendorong agar pembangunan infrastruktur di Maluku dapat diselesaikan, terma­suk jalan lingkar Pulau Banda dan Saparua yang telah diusulkan untuk penyesuaian.

Dengan perhatian gubernur dalam meningkatkan pembangunan infra­struktur jalan, diharapkan akses masyarakat dapat berjalan dengan baik dan menggerakan pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, anggota DPRD Maluku dapil Kabupaten Maluku Te­ngah, Aziz Sangkala kepada Siwa­lima, Senin (7/9) mendorong, agar pembangunan jalan itu juga masuk dalam pembahasan APBD 2020, karena fakta yang didapati bahwa jalan lingkar Pulau Haruku yang telah usia mencapai 30 tahun sudah harus dikerjakan.

“Memang kami ikut mendorong agar pembangunan itu jalan saat pembahasan APBD 2020 karena faktanya jalan disana usianya sudah mencapai 30 tahun dan kondisi sudah tidak baik,” ujar Aziz.

Menurutnya, kalaupun pekerjaan jalan itu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku maka kemungkinan hanya dilakukan tambal sulam dengan jarak satu atau dua kilometer dengan kondisi semua lapen.

Kondisi jalan itu, kata Sangkala, diperparah saat gempa melanda Kota Ambon dan sekitarnya, sehingga banyak jalan ikut hancur. Karenanya DPRD mendorong agar dana alokasi khusus untuk dihotmix jalan dapat direalisasikan ditahun ini.

“Kita berharap prosesnya bisa cepat lagi lah, agar masyarakat bisa memanfaatkan itu untuk keperluan transportasi serta meningkatkan mobilitas masyarakat dengan lebih baik,” harapnya. (Cr-2)