AMBON, Siwalimanews – Dipastikan hari ini, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan melantik Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku. Pelantikan dipusatkan di Istana Negara, Kamis (20/2), yang diikuti oleh 481 pasangam kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pilkada serentak 2024.

Pasangan dengan akro­nim Lawamena ini disambut masyarakat Maluku dengan penuh optimisme, bahwa kedua­nya mampu mem­bawa perubahan di bumi raja-raja ini.

Alfred Tutupary, prak­tisi hukum yang juga Ketua Perkumpulan Pe­ngacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) DPD Maluku kepada Siwalima, Rabu (19/2) menyam­paikan dukungan serta harapannya terhadap kepemimpinan yang baru.

Dia berharap kepemimpin Maluku di tangan Lewerissa-Vanath ini Maluku akan semakin maju dan berintegritas.

“Kami berharap bahwa di bawah kepemimpinan Pak Hen dan Pak Abdullah, Maluku akan menjadi lebih maju, sejahtera, dan damai. Semoga dapat membangun Maluku dengan penuh integritas, komitmen, dan keadilan, serta membawa perubahan yang positif dan berarti,” ujarnya.

Baca Juga: DPRD Minta Realisasi Program Sesuai Penetapan APBD

Alfred juga menekankan pen­tingnya menjaga keragaman dan memperkuat persatuan di antara masyarakat Maluku. Ia berharap pemimpin baru memberikan per­hatian khusus pada sektor pendi­dikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi, serta mengembalikan kejayaan Maluku sebagai gudang atlet berprestasi dan musisi bertalenta.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya menjadikan Maluku sebagai provinsi yang ramah Hak Asasi Manusia (HAM) serta memaksimalkan potensi kelautan dengan menjadikannya sebagai Lumbung Ikan Nasional.

“Semoga program-program yang dijalankan dapat membawa kese­jahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Mari kita bersama-sama berjuang untuk mewujudkan Ma­luku yang lebih baik,” tambahnya.

Dukungan dan doa dari berbagai kalangan terus mengalir bagi Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru. Masyarakat berharap kepe­mimpinan yang baru ini dapat membawa Maluku ke arah yang lebih cerah dan sejahtera.

Bawa Kemajuan

Sementara itu, salah satu tokoh agama, Pendeta Leon, menegaskan pentingnya kepemimpinan yang berlandaskan integritas demi kema­juan dan kesejahteraan Maluku.

“Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, bapak berdua otomatis menjadi pemimpin seluruh wilayah Maluku. Bukan milik pemilih, partai, atau pusat, tetapi milik seluruh rakyat Maluku,” ujar Pdt Leon kepada Siwalima, Rabu (19/2).

Ia menekankan bahwa integritas merupakan kunci utama dalam kepemimpinan.

“Integritas adalah kesatuan yang utuh, kejujuran, dan kewibawaan. Ini adalah lawan dari kemunafikan. Kepemimpinan harus mencerminkan keselarasan antara nilai-nilai inti dengan ucapan dan tindakan,” tegasnya.

Menurutnya, pemimpin yang berintegritas harus memiliki ciri-ciri seperti kejujuran, ketulusan, dapat dipercaya, bertindak transparan dan konsisten, serta menjaga martabat dengan tidak melakukan perbuatan tercela. Selain itu, pemimpin harus bertanggung jawab atas hasil kerja, bersikap objektif, teguh pendirian, dan menjadi teladan bagi ma­sya­rakat.

Ia juga mengingatkan bahwa janji yang telah disampaikan kepada masyarakat harus diwujudkan dengan nyata.

Ia pun menutup pernyataannya dengan doa bagi Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru agar diberikan kebijaksanaan dan kekuatan dalam memimpin Maluku ke arah yang lebih baik.

“Tete Manis memberkati bapak berdua untuk Maluku ke depan,” pungkasnya.

Harapan besar masyarakat kini tertuju pada kepemimpinan yang mampu membawa perubahan positif bagi Maluku. Warga menanti kebijakan nyata yang berlandaskan integritas, demi kemajuan dan kesejahteraan bersama

Sambut Baik

Akademisi Fisip Unpatti Paulus Koritelu memberikan apresiasi dan menyambut baik kepemimpinan Lewerissa-Vanath.

Menurutnya, Lewerissa-Vanath harus bekerja keras untuk menun­jukkan prestasi membangun Maluku dan mengubah nasib masyarakat Maluku.

Prestasi tersebut berkaitan de­ngan akumulasi kemampuan baik dari Gubernur maupun Wakil Gubernur untuk mengubah nasib rakyat Maluku dari situasi terpuruk yang tadinya nomor 4 termiskin di Indonesia.

“Kalau prestasi itu sejumlah elemen kehormatan tertentu yang diperoleh karena kedekatan tapi yang dibutuhkan masyarakat itu prestasi dengan memaksimalkan sejumlah sektor andalan untuk kemajuan Provinsi Maluku,” ujar Koritelu kepada Siwalima  melalui telepon selulernya, Rabu (19/2).

Menurutnya, indikator pendu­kung dari prestasi seorang Gubernur dan Wakil Gubernur adalah meng­ubah nasib masyarakat Maluku.

Selain itu, Gubernur dan Wakil Gubernur baru harus dapat me­maksimalkan sumber pendapatan daerah baik dari sektor perikanan, pertanian maupun energi seperti blok Masela.

“Persoalan Blok Masela juga harus menjadi perhatian serius Gubernur dan Wakil Gubernur. Artinya pemerintah provinsi harus dapat mengambil peran strategis untuk menjadikan blok Masela agar bisa menghadirkan kesejahteraan bagi Maluku,” ujarnya.

Dari sisi penataan birokrasi, juga harus menjadi fokus Gubernur dan Wakil Gubernur baru dengan me­nempatkan pejabat sesuai kompe­tensi pada bidangnya, sehingga martabat Pemerintah Provinsi Maluku menjadi teladan bagi Pemerintah Kabupaten kotanya.

“Rakyat Maluku mengharapkan bukti atas sebuah janji, karena Maluku mungkin secara fisik kelihatan sehat tetapi secara sosio psikologis tentu terpuruk dalam berbagai hal akibat penyakit sosial yang menggerobati kehidupan mereka,” tegas Koritelu.

Koritelu juga menyinggung soal efisiensi anggaran  dirinya yakin Lewerissa-Vanath mampu bertahan dan mampu mengelola keuangan dengan baik.

“Terkait efisiensi anggaran bagi saya sangat menarik dalam kondisi ini, karena dalam situasi apapun HL dan Vanath memperlihatkan relationship dengan orang nomor satu di Republik ini yaitu Presiden Prabowo Subianto, sehingga efisiensi anggaran jika berlaku secara universal, maka Maluku merupakan bagian dari provinsi yang akan sangat menderita bertepatan dengan situasi DAU dan DAK dari APBD kita yang sangat kecil berdasarkan konstruksi UU No 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan Daerah berdasarkan luas daratan dan jumlah penduduk,” katanya

Karena itu sebagai akademisi tetapi juga kalau boleh mewakili Rakyat Maluku, rindu untuk melihat bagaimana taji seorang Lewerissa memainkan peran dominan atas kedekatan relationship dengan Prabowo Subianto, sehingga sekalipun juga efisiensi anggaran  berdampak secara universal, tapi kalau bisa untuk konstruksi kepen­tingan Maluku  ada keistimewaan tertentu dalam regulasi kebijakan pragmatis, yang ditempuh oleh pemerintahan Prabowo untuk mem­bantu Maluku keluar dari kemelut peradaban yang sangat mempri­hatinkan hari hari belakang ini.

Tata Birokrasi

Sementara itu akademisi Fisip Unidar Sulfikar Lestaluhu meng­ungkapkan, salah satu permasa­lahan yang menjadi di Maluku berkaitan dengan penataan biro­krasi pemerintah.

Dijelaskan Gubernur dan Wakil Gubernur harus melakukan penataan birokrasi dengan pendekatan meritokrasi yang berbasis pada kualitas dan kompetensi para aparatur sipil birokrasi.

“Memang dalam beberapa tahun terakhir kira-kira persoalan birokrasi menjadi masalah serius makanya butuh pembenahan,” tegasnya.

Lestaluhu menegaskan peme­rintahan yang baik akan sangat ditentukan dari birokrasi yang handal sehingga kedepan harus diperbaiki gubernur.

Bawa Perubahan

Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku pada 20 Februari besok. Di era kepemimpinan yang baru nanti, diharapkan keduanya mempunyai atensi terhadap berbagai proyek yang bermasalah dengan hukum.

Hal itu kemukakan oleh Praktisi hukum, Hendrik Lusikooy meng­ingat selama ini, atensi penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat penegak hukum baik kepolisian maupun kejaksaan dinilai lambat. Khususnya dalam proyek-proyek yang bermasalah milik pemerintah Provinsi.

“Selaku seorang praktisi hukum, saya punya harapan besar terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku yang akan dilantik pada 20 Februari besok. Yang mana Guber­nur mesti mendorong agar aparat penegak hukum baik itu kepolisian, kejaksaan dan hingga KPK, untuk semua proyek bermasalah agar segera diselesaikan proses hukum­nya, “ungkap Lusikooy.

Kata dia, masyarakat yang selama ini menyimak atau mengikuti proses hukum terhadap kasus-kasus agar ada kepastian hukum sehingga masyarakat bisa melihat adanya kepastian hukum lewat dorongan dari pemimpin yang baru terhadap aparat penegak hukum.

“Supaya masyarakat bisa tahu bahwa gubernur dan wakil Gubernur punya atensi terhadap kasus-kasus dugaan korupsi yang terjadi di Maluku. Jadi semua proyek yang bermasalah harus dituntaskan, “terangnya.

Tidak hanya itu, Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku dapat membersihkan aparat dalam lingkup pemerintahan Provinsi Maluku bukan saja yang terlibat dalam Korupsi, namun juga yang terlibat dalam Kolusi dan Nepotisme harus diberantas.

“Gubernur dan wakil Gubernur harus punya komitmen untuk memberantas aparat pemerintahan yang punya potensi terlibat dalam Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sehingga roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ronny Samloy yang punya harapan besar agar Gubernur dan Wakil Gubernur bisa punya campur tangan politik bagi aparat penegak hukum. Sebab ia menilai selama ini banyak penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat penegak hukum sangat lambat.

“Proses penegakan hukum terhadap berbagai proyek dugaan korupsi itu lambat sehingga harus ada intervensi dari Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru nanti. Itu harapan kami yakni mesti ada campur tangan supaya mendorong pihak kepolisian dan kejaksaan untuk segera menuntaskan kasus-kasus dugaan korupsi,” pintanya.

Tidak sampai disitu, ia juga berharap agar Gubernur dan Wakil Gubernur bisa menata birokrasi dengan baik sehingga tidak lagi terjadi proyek-proyek yang bermasalah. Terutama, proyek-proyek infrastruktur bagi masyarakat banyak.

“Birokrasi harus bersih dari berbagai masalah KKN. Dan pembenahan haria dilakukan dengan mengedepankan asas keadilan dan bersih serta mampu menjalankan tugas dengan baik sehingga tidak ada lagi proyek-proyek bermasalah yang berujung pada korupsi,” tandasnya.

Untuk diketahui, Lewerissa-Vanath ditetapkan oleh KPU dengan memperoleh suara 473.379 atau 47,40 persen dari total jumlah suara sah 939.790 suara.

Mereka merupakan pilihan hati nurani masyarakat Maluku , sehingga seluruh elemen masyarakat diharapkan mendukung kepemimpin mereka.

Minta Dukungan

Lewerissa menegaskan, dirinya bersama dengan Abdullah Vanath telah siap mengikuti pelantikan Kamis (20/2).

Hal ini diungkapkan Lewerissa kepada Siwalima melalui telepon selulernya Senin (17/2) usai melakukan pemeriksaan kesehatan di di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

“Pelantikan disesuaikan dengan Kemendagri dan dirinya bersama pak wagub sudah siap, serta pemprov untuk dilantik tanggal 20. Dan tanggal 21 sudah harus berada di Magelang untuk mengikuti reat-reat kepala daerah,” ujarnya.

Mantan anggota DPR asal Malu­ku ini meminta dukungan dan doa restu dari seluruh masyarakat Malu­ku agar proses pelantikan berjalan dengan lancar, aman dan sukses.

“Mohon dukungan dan doa restu, sehingga proses pelantikan berjalan lancar, aman dan sukses. Dan setelah itu akan mengikuti reat-reat di Magelang, sehingga selesai bisa kembali ke Ambon untuk memulai tugas dan tanggung jawab sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur,” katanya.

Ketua Gerindra Maluku ini mengaku, akan mengikuti reatreat di Akmil, Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 21-28 Februari. Dan selanjutnya ketika kembali ke Maluku akan lebih fokus pada hal yang prioritas dan mendesak sifatnya dan realistis sesuai dengan kondisi keuangan daerah yang ada.

Dia menegaskan, akan sungguh-sungguh bekerja bagi masyarakat Maluku, sehingga dirinya sangat membutuhkan dukungan dan doa masyarakat.

“Saya dan pak Abdullah Vanath akan fokus untuk sungguh-sungguh bekerja bagi masyarakat Maluku dan mendapatkan dukungan dari kepala daerah, bupati dan walikota di Maluku maupun seluruh ASN.  (S-20/S-25/S-29/S-26)