AMBON, Siwalimanews – Pemerintah memastikan harga barang kebutuhan masyarakat masih tinggi di pasar tradisional Kota Ambon.

Hal ini kemudian berdampak pada tingginya laju inflasi kota ambon yang tercatat Badan Pusat Statistik pada bulan September sebesar 3,04 persen.

“Kencangnya laju inflasi sehingga harga bergejolak yang terus kita rasakan dan didominasi oleh bagan pangan,” kata Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena saat mengikuti launching Gerakan Pangan Murah yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional secara virtual, yang dipusatkan di kantor Camat Baguala, Senin (16/10).

Menurutnya untuk menjamin stabilitas harga barang kebutuhan untuk masyarakat perlu diperhatikan pasokan, harga panngan baik di tingkat produsen sampai ke konsumen dan peningkatkan akses pasar bagi pangan pokok.

“Kita harus memberikan kemudahan aset bahan pangan bagi konsumen dengan harga wajar dan membangun jaringan distribusi pangan untuk mempermudah pasokan dan harga pangan,” harapnya.

Baca Juga: Harga Beras Melonjak, Bulog Bertanggung Jawab

Gerakan Pangan Murah juga harus melibatkan semua sektor. Olehnya ia berharap adanya sinergitas antar level pemerintah dan stakeholder pembangunan lainnya.

Dirinya menjelaskan pengendalian inflasi dipantau langsung merupakan salah satu isu stategis pembangunan nasional yang harus segera ditangani secara komperhensif.

Menurutnya ini hasil kerja bersama kolaborasi yang terintegrasi dan sistermatis yang dilakukan pemkot dan seluruh stakeholder terkait.

Oleh karena itu, pemkot menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Perwakilan Bank Indonesia Maluku, Bulog, distributor dan seluruh pelaku usaya yang turut terlibat membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka inflasi.

Walikota juga mengharapkan kerja sama dengan seluruh stakeholder ini dapat dimaksimalkan dan ditindaklanjuti secara teknis bagi pengendalian harga di Kota Ambon.

“Saya yakin dengan GPM di hari ini, bekerja sama dengan distributor, Bulog dan Dinas Pertaniaan serta didukung langsung oleh Badan Pangan Nasional akan menginspirasikan berbagai pihak untuk turuk menyelenggarakan kegiatan serupa di beberapa titik yang lebih mudah dijangkau oleh seluruh warga masyarakat,” harapnya.

Kepada wartawan ia juga GPM digelar secara nasional untuk menjual kebutuhan pokok masyarakat dengan harga murah. “Ada empat distributor dengan 12 bahan pokok yang saat ini dijual dengan harga murah demi memenuhan kebutuhan masyarakat Seperti beras, minyak goreng, sayur, telur dan lainnya,” katanya.

Menurutnya di GPM beras yang sediakan sebanyak 2,5 ton dan itu dijual dengan harga murah.

“Ini semua kita lakukan selain untuk menjaga ketersediaan stok pangan, juga dalam rangka menekan inflasi. Sebenarnya, program ini tidak jauh beda dengan yang kita lakukan setiap Senin dan Kamis di Pasar Mardika, yaitu menjual kebutuhan pokok dibawah harga pasar,” ujarnya

Untuk diketahui barang kebu­-tuhan pokok yang dijual dibawa harga pasar di GPM diantaranya beras Premium, Medium, Telur dan Minyak Goreng, Bawang Merah Bawang Puting, Kangkung, Sawi, Bayam, Cabe Besar dan Cabe Rawit.(S-25)