AMBON, Siwalimanews – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Asri Arman menyesalkan pembangunan beberapa proyek milik Dinas PUPR tidak tepat sasaran.

Salah satu proyek yang dinilai tidak tepat sasaran yakni, proyek pembangunan talud pelahan longsor di Kabupaten Buru Selatan.

“Ini yang kita sesalkan, masalah penempatan lokasi kegiatan yang tidak persis untuk manfaatnya,” ujar Arman kepada Siwalimanews, Senin (16/8) disela-sela evaluasi Komisi III terhadap hasil pengawasan yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Ia mengaku, proyek pembangunan talud penahanan longsor yang berada di Namlea menghabiskan anggaran yang cukup fantastis yakni sebesar Rp 3 miliar lebih.

Kekesalan Arman pun berlanjut, ketika mengetahui proyek yang dibangun diperuntukkan untuk membangun talud penahanan tanah pada 10 rumah yang ada dilokasi tersebut.

Baca Juga: Wattimury: Bayar Ganti Rugi Lahan RSUD Harus Teliti

“Saat pengawasan saya tanya ada berapa rumah disini, dan hanya 10 rumah berarti proyek ini tidak tepat sasaran,” ucapnya.

Padahal kata Arman, setelah didalami ternyata menurut penjelasan warga setempat, bahwa daerah itu merupakan daerah batu karang dan sulit untuk longsor.

Selain itu, pengakuan masyarakat setempat juga, bahwa lokasi tersebut selama bertahun-tahun tidak pernah terjadi longsor, sehingga proyek yang dibangun PUPR Maluku tidak tepat peruntukannya.

“Tidak biasa bilang anggaran tidak ada, tapi terlalu pemborosan anggaran karena sistim pemanfaatan tidak tepat,” tegasnya.

Karena itu, Arman meminta kepada Dinas PUPR Maluku untuk lebih teliti lagi sebelum menentukan lokasi kegiatan, agar tidak menghabiskan anggaran, namun manfaatnya tidak ada. (S-50)