AMBON, Siwalimanews – Proyek pembangunan Masjid Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, mangkrak.

Padahal, anggaran yang sudah dihabiskan disinyalir mencapai kurang lebih Rp8 miliar.

Informasi yang diperoleh Siwalimanews dari Sumber internal IAIN Ambon, bangunan mangkrak itu terjadi diera kepemimpinan Rektor IAIN Ambon, Zainal Abidin Rahawarin.

Sebelumnya, bangunan Masjid ini dibangun oleh Presiden RI ke 2, Soeharto. Kemudian Masjid itu dibongkar dengan jaminan akan dibangun kembali.

Namun kurang lebih 3 tahun berjalan (2022-2024), proyek tersebut tidak kunjung tuntas.

Baca Juga: Lusikooy Dukung Kejati Tuntaskan Covid

Sumber juga menyebutkan, proyek itu diketuai oleh Jamaluddin Bugis, Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kepegawaian IAIN Ambon, dan Sekretaris, Hamiruddin yang merupakan Kepala Bagian Umum IAIN Ambon.

“Anggaran proyek bersumber dari swadaya. Karena Rektor mengawali programnya dengan membangun masjid kampus yang megah, sehingga membongkar masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila milik Presiden Soeharto saat itu. Tapi setelah dibongkar, Masjid yang bakal dibangun megah sebagaimana diidamkan Rektor, justru tidak kunjung rampung. Padahal.proyek ini dibangun sejak tahun pertama periode beliau menjadi (Rektor) hingga akan berakhir pada 6 November 2024, proyeknya belum kelar,”ungkapnya.

Sumber juga menjelaskan, anggaran dari proyek tersebut berasal dari bantuan para alumni dan Tokoh-tokohpolitik, Pemda, serta sumber lain yang halal.

Namun, dalam prosesnya, panitia juga tidak transparan dalam hal laporan keuangan. Akan tetapi, hingga hari ini, anggarannya sudah mencapai Rp8 miliar.

Dia juga mengaku, selama kepemimpinan Rahawarin, kampus hijau ini tidak memiliki Masjid untuk aktivitas ibadah dan sebagainya.

Padahal, Masjid Amal Bakti masih layak pakai dan seumuran dengan Masjid Amal Bakti milik Unpatti Ambon, yang mana hingga kini masih berfungsi.

Bahkan Masjid tersebut sudah menjadi cagar budaya, karena amal jariyah dari Presiden RI Kedua, yakni Soeharto.

Tetapi milik IAIN, justru dibongkar dengan alasan akan dibangun kembali, tapi tidak kunjung tuntas.

“Proyek itu juga tidak ada papan proyek, apalagi pelelangan,”kata Sumber.

Sumber internal lainnya juga mengungkapkan, bahwa ada bantuan dari Pemda Provinsi Maluku, Nono Sampono selaku Anggota DPD RI, Hendrik Lewerissa, Anggota DPR RI, dan bantuan dosen serta pegawai, untuk proyek dimaksud.

“Tetapi tidak ada laporan dan transparansi anggaran dari pihak panitia kepada civitas akademika IAIN Ambon. Padahal seharusnya, panitia menyampaikan progres pembangunan itu supaya diketahui perkembangan pekerjannya secara jelas. Nah yang terjadi sudah tiga tahun berjalan tidak ada transparansi apalagi progres,”ujar Sumber.

Terkait hal itu, Sekretaris Panitia Pembangunan Masjd IAIN Ambon, Hamiruddin yang dikonfirmasi mengakui, bahwa proyek Masjid itu belum selesai.

“Iya belum rampung, karena terhambat masalah dana,”kata Hamiruddin.

Ditanya apakah anggarannya ansih dari swadya, Hamiruddin enggan menjelaskan.(S-25)