Gubernur Tabaos Bersihkan Sampah Plastik
AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku, Murad Ismail memimpin ribuan orang melakukan bersih sampah plastik di Teluk Ambon.
Aksi dilakukan serentak di dalam Teluk Ambon mulai dari Wayame hingga Air Salobar.
Dalam aksi bersih sampah itu sekaligus dilakukan pencanangan gerakan Tabaos Maluku Bebas Sampah Plastik, dan Kerja Bakti Mangente Teluk Ambon, dalam rangka HUT TNI ke-74 yang dipusatkan, di bawah Jembatan Merah Putih (JMP), Jumat (20/9).
Pantauan Siwalima, ribuan orang yang berasal dari ASN Pemprov Maluku dan Kota Ambon, anggota TNI dan Polri, siswa SD dan SMP, LSM pemerhati lingkungan dan masyarakat berkumpul sejak pukul 06.00 WIT di pelataran kantor pengawasan JMP.
Sejumlah pejabat juga hadir diantaranya, Ketua Sementara DPRD Maluku Lucky Wattimury, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq, Kapolda Maluku Irjen Royke Lumowa, Sekda Kota Ambon A.G. Latuheru, pimpinan OPD di lingkup Pemprov Maluku dan Kota Ambon.
Baca Juga: BMKG: tak Ada Kaitan Ikan Mati dengan TsunamiAksi bersih Teluk Ambon diawali dengan tabaos (pemberitahuan) oleh gubernur diikuti pangdam, kapolda, Ketua DPRD Maluku dan Sekretaris Kota Ambon.
Tabaos gubernur itu, yakni pertama dilarang menggunakan kantong plastik/kresek sekali pakai, kedua batasi konsumsi makanan dan minuman berkemasan plastik polimer, ketiga gunakan produk-produk ramah lingkungan (tumbler, tas belanja pakai ulang), keempat dilarang menggunakan sedotan plastik (di semua usaha kuliner, rumah makan dan restauran dan kelima lakukan pemilahan dan pemanfaatan sampah plastik.
Usai tabaos, ribuan orang yang berkumpul dibagi dalam beberapa kelompok untuk mulai melakukan pembersihan pantai dari sampah plastik
Gubernur didampingi pangdam dan kapolda ikut turun ke pantai di bawa JMP untuk ikut melakukan pembersihan pantai.
Usai melakukan aksi bersih, gubernur dan rombongan meninjau aksi bersih di jembatan Galala dan Kompleks Lantamal IX Ambon. Dari Halong, gubernur dan rombongan menuju ke Tapal Kuda, Air Salobar menggunakan speed boat untuk melihat aksi bersih dalam laut oleh puluhan penyelam.
Sebelumnya dalam sambutannya gubernur menegaskan, 11 kabupaten dan kota di Maluku menghasilkan 811, 98 ton sampah per hari.
Angka ini menggambarkan bahwa, sudah waktunya ada langkah strategis untuk penanganan sampah secara terpadu, terintegrasi dan kolaboratif terutama penanganan sampah plastik.
Dikatakan, tabaos merupakan langkah awal penanganan sampah plastik yang saat ini menjadi masalah global, dimana Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah china.
“Ini sangat memprihatinkan, karena Indonesia adalah negara kepulauan dan salah satu keunggulan kita adalah pariwisata terutama wisata bahari,” ujar gubernur.
Tabaos akan ditindaklanjuti dengan bentuk peraturan daerah yang menjadi pedoman pengelolaan sampah di Provinsi Maluku. “Mari kita jaga sungai dan laut agar terbebas dari sampah, terutama sampah plastik. Ini perlu diingatkan, sebab satu sampah plastik bisa mengakibatkan 1000 bencana untuk anak cucu kita,” himbau gubernur.
Ditempat yang sama Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq mengajak masyarakat Maluku untuk memerangi sampah plastik, baik di darat maupun di laut.
“Saya mengajak masyarakat supaya tidak ada lagi membuang sampah plastik, mari bersihkan sampah dan jadikan musuh utama,” ajaknya.
Pangdam menambahkan, program tabaos dicanangkan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dari ancaman sampah plastik yang sudah menjadi isu global.
Ambon Terbanyak
Kota Ambon merupakan daerah penghasil timbunan sampah terbanyak di Maluku.
Sampah yang dihasilkan Maluku sebanyak 811,97 ton per hari, dan Kota Ambon menghasilkan 268,57 ton.
“Jadi dari hitungan itu Kota Ambon terbanyak menghasilkan sampah setiap harinya,” jelas Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku, Roy Siauta kepada wartawan di sela-sela aksi bersih sampah plastik di Air Salobar, Jumat (20/9)
Kemudian Kabupaten Maluku Tengah diurutan kedua, dengan potensi timbunan sampah sebanyak 150,10 ton per hari, disusul Kabupaten SBB dengan potensi 69,76 ton per hari, diikuti Kabupaten Buru 58,12 ton per hari.
Selanjutnya Kabupaten SBT sebanyak 46,18 ton per hari, Kepulauan Tanimbar 45,87 ton per hari, Maluku Tenggara 40,63 ton per hari, Kepulauan Aru 39,54 ton per hari, Kota Tual sebanyak 37,64 ton per hari, Kabupaten MBD 30,31 ton per hari, dan Buru Selatan menjadi daerah dengan potensi timbunan sampah terkecil yakni 25,26 ton per hari.
“Jadi Kota Ambon masih menjadi kota daerah dengan potensi hasilkan sampah terbanyak di Maluku jika dibandingkan kabupaten dan kota lain,” kata Siauta.
Makan Korban
Salah satu peserta aksi bersih Teluk Ambon, Agustinus Parena, warga Dusun Kusus-Kusu Sereh, Desa Urimessing, Kecamatan Nusaniwe harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, karena terjatuh.
Wanita 71 tahun yang tergabung dalam komunitas Akapela Peduli Sungai Kota Ambon ini, saat hendak membersihkan sampah di dekat tiang JMP, ia tersangkut pada kawat bronjong, sehingga terjatuh.
Korban kemudian ditolong dan dibawa ke mobil ambulance milik RST, dan selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Akibat kejadian itu , korban mengalami luka robek pada hidung sampai dahi sepanjang 20 cm, sehingga mendapatkan 22 jahitan. (S-39)
Tinggalkan Balasan