AMBON, Siwalimanews – Gubernur Murad Ismail menegaskan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) yang digelar di Kota Tual merupakan wujud kebersamaan umat di Maluku.

Hal ini dikatakan orang nomor satu di Maluku ketika melepas pawai kontengen Pesparani yang dimulai di depan Balai Kota Tual, Sabtu (24/9).

Menurutnya melalui Pesparani ini diharapkan bakat, talenta dan potensi peserta terus dikembangkan agar dapat berkiprah di level nasional dan internasional.

Hal ini kata dia, sebagai langkah strategis untuk mengenalkan berbagai identitas dan budaya kabupaten kota masing-masing. Mengingat, Pesparani merupakan pesta iman bagi umat Katolik, sekaligus peristiwa sosial budaya bagi masyarakat Maluku yang patut dimaknai dalam ikatan persaudaraan yang rukun.

“Pawai kontingen ini wujud kebersamaan umat Katolik dari berbagai kabupaten kota di Maluku. Para kontingen pasti datang dengan semangat dan tekad kuat untuk memberi yang terbaik,” cetusnya.

Baca Juga: Kapolda: Peran Bimas Perlu Ditingkatkan 

Menurut Murad, menjadi juara atau tidak, bukan hal utama. Sebab, melalui Pesparani ini, persatuan umat semakin dikuatkan dan potensi di bidang seni dapat dikembangkan.

“Memuliakan Tuhan, ini yang paling penting,” tegasnya”

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Tual dan masyarakatnya yang telah menjadi tuan rumah Pesparani. Dalam semangat “Ain Ni Ain” yang dibalut dalam hukum adat “Larvul Ngabal”, telah membuat Pesparani makin memiliki gema dan makna luas dalam membangun peradaban antar umat beragama di Maluku.

Pesparani sambungnya, bukan saja jadi event umat Katolik melainkan event bagi semua umat beragama di Maluku.

“Sama halnya dengan pelaksa­naan MTQ tingkat Provinsi Maluku di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang mendapat dukungan umat Katolik dan Protestan,” jelasnya.

Melalui event ini juga nilai-nilai diharapkan adat budaya leluhur yang harus dijaga untuk membangun Maluku yang bersatu aman damai dan sejahtera.

“Kita patut bersyukur dan bangga bila Pesparani dilaksanakan di Kota Tual yang dikenal sebagai Kota Toleransi. Maka saya mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Maluku khususnya Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, untuk mendukung Pesparani agar berjalan lancar dan sukses,” ingatnya.

Untuk diketahui dari semua kontingan yang yang hadir, kontingan Kota Ambon juga tampil memukau. Kontingen Kota Ambon yang di hadiri oleh Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena ini ikut serta dalam pawai menjelang pembukaan Pesparani Katolik ke-IV tingkat Provinsi Maluku di halaman Balai Kota.

Diwakili Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani (LP3K), beberapa peserta dan official, tim kontingen Kota Ambon berpawai dengan penampilan minimalis alias tak ada hiasan menonjol.

Bendera kontingen dan papan nama bertuliskan Kota Ambon yang dibawa dua pemuda/pemudi ikut menjadi pemandu pawai, yang turut disaksikan Gubernur Maluku Murad Ismail, Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena, pejabat Tni/Polri, serta 11 kabupaten kota. Gubernur Murad sendirilah yang melepas peserta pawai kontingen Pesparani dengan mengangkat bendera. Murad memberi apresiasi kepada para kontingen yang terlibat. (S-09)